Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penganiayaan Disabilitas Netra di NTT, Korban Minta Pelaku Ditahan

Kompas.com - 04/04/2024, 11:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Seorang penyandang difabel disabilitas netra Demsy Tasi (50), asal Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meminta aparat kepolisian Rote Ndao, serius menangani laporan penganiayaan yang dialaminya.

Demsy mengunggah keluhan tersebut di media sosial.

Dari keterangan unggahan itu, dia diduga dianiaya menggunakan batu oleh RS (17) siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao.

Baca juga: Siswa SMA di NTT Diduga Aniaya Pria Disabilitas

Akibat dianiaya, Demsy mengalami luka dan memar di bagian wajah.

“Pada hari Senin (18/3/2024), tepatnya di ruang reskrim Pidana Umum (Pidum) saya mendapat penjelasan dari Kanit bahwa pelaku yang menganiaya saya tidak ditahan,” tulis Demsy di media sosial.

“Dia (pelaku) tidak ditahan. Hanya wajib lapor karena dia berusia di bawah umur, yaitu 17 tahun 7 bulan,” sambungnya.

Demsy, mengaku mendapat penjelasan dari Kanit Pidum, Satreskrim Polres Rote Ndao bahwa, pelaku dilindungi undang-undang lantaran masih di bawah umur.

Baca juga: Penganiayaan Sadis di Aceh, 2 Pelaku Menyerahkan Diri

“Pertanyaan saya, apakah saya juga dilindungi oleh Undang-Undang atau tidak,” kata Demsy.

Demsy kemudian menyampaikan permohonannya kepada Kapolres Rote Ndao, agar kasus yang menimpanya ditangani secara tuntas.

“Saya juga memohon dukungan dari semua pihak, agar bisa membantu saya, supaya bisa mendapat kepastian hukum karena saya tidak mengerti tentang hukum,” tulisnya lagi.

Penjelasan polisi

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Inspektur Polisi Satu Anam Nurcahyo, membenarkan kejadian itu.

Menurut Anam, kasus itu sedang ditangani oleh polisi dengan serius.

"Yang pasti kasus tetap dalam proses sesuai aturan yang berlaku, dan proses tersebut saat ini sedang berjalan, akan diusahakan secepatnya berkas perkara akan diselesaikan dan dilengkapi," kata Anam, kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Terkait tersangka RS yang masih di bawah umur, lanjut Anam, saat ini diberi sanksi wajib lapor oleh penyidik.

"Namun, nanti apabila berkas perkara sudah lengkap maka akan dilakukan penyerahan ke Jaksa Penuntut Umum bersama tersangka dan barang bukti," kata dia.

Penganiayaan

RS (17) siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap aparat kepolisian setempat, karena terlihat kasus penganiayaan.

Dia ditangkap karena menganiaya Demsy Tasi (50) seorang pria disabilitas netra asal Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

"Kasus penganiayaan itu terjadi pada 12 Maret 2024,sekitar pukul 19.03 Wita di jalan Sanggandolu, RT 19 RW 09, Desa Sanggandolu, Kecamatan Rote Barat Daya,"kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com, Rabu (3/4/2024). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Pengakuan Kurir Sabu yang Ditangkap di Magelang: Ingin Berhenti, tapi Berutang dengan Bandar

Regional
Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Jadi Tersangka Kasus Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Ajukan Praperadilan

Regional
Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com