Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Kompas.com - 29/03/2024, 03:25 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - P, A, dan F, tiga pemuda penyandang tunawicara dan tunarungu asal Batam, Kepulauan Riau, dituduh begal. 

Awalnya, beredar di media sosial video tiga pengendara sepeda motor menyeret benda yang diduga senjata tajam ke aspal saat melintas di Jalan Batu Besar, Nongsa, Batam.

Baca juga: Pura-pura Jadi Pengunjung, Bobby Nasution Tutup Paksa Heaven Seven Club Medan

Dalam video, sopir mobil yang juga merekam video, sempat membunyikan klakson. Namun, ketiga pengendara sepeda motor tersebut tidak memberikan jalan. 

Baca juga: Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

 

Video itu kemudian beredar di media sosial dan banyak yang menduga tiga pengendara tersebut merupakan begal.

Polisi melakukan penelusuran dan menemukan para pengendara, yaitu P, A, dan F.

Dari sana diketahui bahwa ketiganya merupakan penyandang tunawicara dan tunarungu.

Untuk meminta keterangan ketiganya, polisi menghadirkan penerjemah bahasa isyarat, Sulastri, yang merupakan guru Sekolah Luar Biasa (SLB).

Diketahui juga ketiga pemuda itu merupakan murid Sulastri yang saat ini sudah bekerja, berdasarkan MoU dari SLB tersebut agar ketiganya bisa diberdayakan.

Dari keterangan ketiganya, benda yang terseret diaspal bukan senjata tajam, tapi alat tangkap kepiting.

"Jadi yang viral diduga begal bawa pedang pada malam hari itu bukan begal. Saat kita selidiki, mereka adalah warga penyandang disabilitas yang tidak sengaja menyeret alat tangkap kepiting dan hendak cari kepiting di pesisir pantai Nongsa," ujar Kapolsek Nongsa, Kompol Restia Octane Guchy saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2024).

Selain itu, ketiga pemuda tersebut juga menjelaskan alasan tidak minggir saat diklaskson sopir mobil.

Ketiganya bukannya tak merespons. tapi karena keterbatasan yang dimiliki, mereka tak bisa mendengarkan.

"Karena keterbatasan yang mereka miliki, mereka tak mendengar sama sekali suara klakson dari mobil yang merekam peristiwa itu. Bahkan saat alat kepiting yang mereka bawa menyeret jalan, mereka tak menyadarinya juga," kata Guchy.

Ketiga pemuda tersebut memohon maaf karena telah membuat gaduh dan resah masyarakat di Batam. Para pemuda itu telah dikembalikan ke keluarga mereka.

Sementara, Sulastri mengatakan, dia meminta maaf atas tindakan yang dilakukan anak didiknya yang membuat warga batam resah.

Sulastri menyebut, ketiganya merupakan anak yang baik dan tidak pernah berperilaku buruk.

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul VIRAL di Medsos, Tiga Pria di Batam Tenteng Sajam, Ternyata Mereka Penyandang Disabilitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com