Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napiter Asal Makassar Dinyatakan Bebas Murni dari Lapas Madiun

Kompas.com - 27/03/2024, 21:20 WIB
Andi Hartik

Editor

MADIUN, KOMPAS.com - HM, narapidana terorisme (napiter) yang menjalani masa penahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Madiun, Jawa Timur, dinyatakan bebas murni pada Rabu (27/3/2024).

Warga binaan asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu dinyatakan bebas murni setelah menjalani 3 tahun masa hukuman badan.

Sebelum dinyatakan bebas, HM sudah menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 22 Februari 2024 bersama dua napiter lainnya. Ikrar setia itu dilakukan secara sukarela setelah menjalani proses deradikalisasi di dalam lapas.

"Yang bersangkutan telah menyatakan ikrar setia kepada NKRI dan kini bebas," ujar Kepala Lapas Kelas I Madiun Kadek Anton Budiharta dalam keterangannya di Madiun, Rabu, seperti dikutip Antara.

Baca juga: Napiter Jaringan JAD Ikrar Setia NKRI di Lapas Tulungagung

Setelah menyatakan ikrar setia kepada NKRI, HM mendapat hak bersyarat sebagai seorang warga binaan, yakni berupa remisi umum ataupun khusus.

"Selama di lapas, HM juga telah menunjukkan perubahan perilaku dan aktif mengikuti pembinaan," kata dia.

Baca juga: Eks Napiter Jaringan JAD Diputuskan Bebas Murni dari Tahanan Semarang

Pihak Lapas Madiun telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Identifikasi Sosial (Idensos), Polres Madiun Kota, Kodim 0803, dan Brimob Det C Pelopor, untuk mencegah HM kembali ke jalur radikalisme.

HM rencananya akan pulang ke Makassar begitu dinyatakan bebas murni.

"Rencananya yang bersangkutan langsung pulang kampung ke Makassar," ujarnya.

HM ditahan sejak 31 Maret 2021 karena terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah Makassar. Pria kelahiran Selayar itu lalu dipindahkan ke Lapas I Madiun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com