SUMBAWA, KOMPAS.com- Said Asbullah (34) sedang merapikan empat kotak amal saat Kompas.com menemuinya di Masjid Nurul Huda Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (23/3/2024) sore.
Saat itu jemaah masjid telah selesai melaksanakan shalat Ashar.
Namun, Said masih hilir mudik mempersiapkan kebutuhan jemaah yang akan melaksanakan shalat jenazah lantaran ada warga yang meninggal dunia.
Baca juga: Cerita Marbut Masjid Jamik Pangkalpinang, Ditanya Jemaah Mengapa Rumah Allah Dikunci?
Said bertugas menjadi seorang marbut di Masjid Agung Nurul Huda yang terletak di di sebelah Kesultanan Sumbawa, yaitu Istana Tua Dalam Loka.
Masjid yang sudah berdiri sejak masa Kesultanan Sumbawa itu memiliki sejarah panjang sebagai pusat keagamaan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Masjid memiliki berbagai program untuk melayani jemaah, salah satunya adalah layanan ambulans gratis untuk mengantar jenazah warga.
“Selain sebagai marbut. Saya punya tugas lain yaitu sopir ambulans yang mengantar jenazah warga usai dishalatkan di sini,” kata Said.
Baca juga: Kisah Ibnu Husni Mubarok, Mantapkan Hati Jadi Marbut untuk Amalkan Ilmu
Said sudah bertugas menjadi marbut masjid selama tiga tahun. Tak pernah terbesit di benaknya bisa menjalani pekerjaan mulia tersebut dan mampu bertahan sampai sejauh ini.
Semuanya berawal saat pandemi Covid 19 pada akhir 2020.
"Awalnya saya jualan es buah dan es rumput laut di samping masjid ini, tetapi karena Covid 19 ada pembatasan sosial dan jualan saya jadi sepi. Pemerintah juga melarang aktivitas penjualan saat itu, sering ada razia Pol PP. Jadi, saya berhenti jualan,” kenang Said.
Baca juga: Cerita Hamzah 8 Tahun Jadi Marbut di Masjid Sultan Bima, Dapat Hak Kelola Sawah
Kala pandemi, ia kehilangan pekerjaan karena tidak bisa berjualan lagi.
Untuk mengisi waktu luang di sela kegiatan shalat lima waktu, ia sering membantu membersihkan masjid.
“Saya sempat putus asa, waktu itu saya pengangguran dan tidak ada pemasukan.
Saya lebih sering itikaf di masjid, bermunajat kepada Allah. Saya berdoa semoga diberikan jalan terbaik. Alhamdulillah, doa dikabulkan," kata dia.
Karena sering bantu membersihkan masjid, pengurus (masjid) mengajaknya menjadi marbut.
Baca juga: Cerita Marbut Masjid di Riau, Dapat Honor Ratusan Ribu Rupiah dari Sumbangan Warga