GROBOGAN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut tambahan kuota pupuk subsidi untuk petani akan direalisasikan dalam waktu dekat di tahun ini.
Pemerintah segera mengeluarkan Surat Keputusan (SK) menyusul Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah disetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menurut Amran, Presiden Joko Widodo sudah menyetujui kuota pupuk subsidi naik dua kali lipat.
Baca juga: Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan bagi 30 Masjid dan Mushala di Bontang
Semula, anggaran pupuk subsidi sesuai APBN sebesar Rp 26 triliun untuk kuota 4,7 juta ton.
Sesuai arahan Jokowi, anggaran pupuk subsidi akan dinaikkan dua kali lipat menjadi Rp 54 triliun untuk kuota 9,55 juta ton.
"Alhamduillah, sudah rapat soal pangan, bersama presiden terpilih dan presiden saat ini. Ini tangisan suara rakyat. Artinya petani tidak macam-macam. Butuh pupuk, harga bagus, selesai. Saya keliling 17 Provinsi, 4 kali di Grobogan. Pupuk InshaAllah akan ditambah dua kali lipat. Satu minggu paling lambat sudah turun," kata Amran saat kunjungan kerja di Desa Bringin, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (21/3/2024).
Selain pupuk subsidi, kata Amran, pemerintah juga telah menyiapkan benih bibit unggul secara gratis untuk petani guna semakin meningkatkan produktivitas mereka. Rinciannya, 2 juta hektar untuk lahan padi dan 2 juta hektar untuk lahan jagung.
Untuk diketahui, produksi jagung saat ini sudah naik dibandingkan tahun sebelumnya. Merujuk data BPS, surplus Bulan Januari, Februari, Maret sebanyak 1 juta ton.
Tak hanya itu, Amran juga memastikan pemerintah akan memperbanyak pompanisasi pada lahan tadah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia. Kebijakan tersebut dilakukan untuk menekan dampak El Nino berkepanjangan sekaligus meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
"Khusus pulau Jawa kita rencana minimal 500.000 hektar. Jadi kami fokus Jawa, karena Jawa rentang kendalinya, 70 persen produksi juga di Jawa, kemudian luar Jawa juga kami target 500.000 hektar," kata Amran.
Sementara itu Bupati Grobogan Sri Sumarni menyampaikan, sejauh ini jamak keluhan para petani menyoal mekanisme penyaluran pupuk subsidi.
"Ini ada dari Pupuk Indonesia ya. Saya minta penyaluran bisa dipersingkat, tidak bertele-tele, berbelit-belit. Karena petani ini tahunya ada duit, dapat pupuk," kata Sri Sumarni di hadapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan perwakilan PT PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company).
Bupati dua periode ini pun berharap penyaluran pupuk subsidi untuk petani dipermudah. Para petani mengaku kelimpungan dengan persyaratan yang mengharuskan memeroleh rekomendasi lebih dari satu pintu.
"Dulu ada kartu tani, sekarang bisa dengan KTP, tapi harus rekomendasi kades, rekomendasi penyuluh lapangan, rekomendasi pengecer dan sebagainya. Ini panjang sekali. Ini supaya dipangkas, jangan berbelit-belit," tutur Sri Sumarni.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Grobogan, dari area persawahan seluas 83 ribu hektar, 45 persen di antaranya merupakan sawah irigasi dan 55 persen sisanya merupakan sawah tadah hujan.
"Dalam 5 tahun ini, rata-rata produksi padi kami per tahun 800 ribu ton, menjadi peringkat 1 Jawa Tengah dan peringkat 7 nasional," pungkas Sri Sumarni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.