Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Jalan Kaligawe Semarang Surut, Pedagang Akringan Kembali Berjualan

Kompas.com - 19/03/2024, 19:38 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir di jalan Pantura Kaligawe Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) sudah mulai surut, Selasa (19/3/2024). Diketahui banjir telah melanda jalan yang menghubungkan Kota Semarang dan Kabupaten Demak selama sepekan. 

Arus lalu lintas pun tampak kembali nomal. Selain itu, sejumlah pedagang angkringan di jalur tersebut sudah kembali berjualan. 

Pantauan Kompas.com, masih terdapat genangan air setinggi 10 sentimeter di sejumlah titik di sepanjang Jalan Kaligawe Raya. Namun jalan dari arah Demak ke Semarang relatif lancar tanpa genangan.

Baca juga: Saat Pengungsi Banjir Semarang Hanya Andalkan Mi Instan dan Telur untuk Survive

Pedagang angkringan, Tri, mengaku terpaksa menutup angkringan selama seminggu lantaran banjir mengepung ruas jalan tersebut.

"Libur seminggu karena banjir, di rumah, enggak dapet apa-apa kalau enggak bisa keja, enggak bisa belanja," keluh Tri saat dikunjungi di angkringannya.

Tri sempat mengalami kesulitan ekonomi karena harus bertahan hidup dengan keluarga tanpa mendapat bantuan. Apalagi dia juga merupakan warga Genuksari yang masih kebanjiran sampai hari ini.

"Rumah yo banjir di daerah Genuksari. Sekarang masih selutut di jalan, di rumah segini sekitar 10 sentimeter. Ya kesulitan ekonomi, enggak ada bantuan apa-apa. Enggak ada nasi bungkus, sembako di tempat saya. Jadi kemarin makan serba seadanya," ungkapnya.

Kendati demikian, Tri sangat bersyukur akhirnya hari ini dapat berjualan dan membuka angkringan kembali. Sehingga Tri dapat memasak makanan yang lebih layak untuk keluarganya.

"Orang kemarin di Kaligawe sampai sedada, mau enggak mau harus libur. Alhamdulillah ini bisa jualan lagi hari ini. Soalnya di rumah ada anak tiga, dan suami enggak kerja karena udah tua," lanjutnya.

Terlihat beberapa angkringan di tepi jalan juga sudah mulai mendirikan tenda dan menata dagangannya di ruas jalan itu.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martantono mengatakan upaya penanganan banjir telah dilakukan dengan pompa air.

Baca juga: Cerita Sugiono, Rela Terjang Banjir Pakai Sepeda demi Dapatkan Stok Elpiji untuk Tetangganya

"Depan RSI Sultan Agung ini relatif sudah menyusut dibandingkan awal tanggal 14 kemarin. Kita maksimalkan pergeseran pompa-poma portabel untuk mempercepat penyusutan debit air yang masih tergenang," ucap Endro melalui sambungan telepon.

Upaya pemompaan juga masih berjalan di Kelurahan Trimulyo dan Genuksari. Pasalnya dua kelurahan itu masih terendam banjir dengan ketinggian sekitar 30 centimeter.

Untuk diketahui, banjir melanda Kota Srmarang sejak Kamis (14/3/2024) lalu. Sebanyak enam kecamatan terdampak banjir, tapi kini tinggal Genuk yang masih terendam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com