Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abaikan Peringatan, Pemotor di Semarang Tertabrak Kereta, Anaknya Tewas

Kompas.com - 01/03/2024, 06:00 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pengendara motor yang merupakan ibu dan anak nekat menerobos perlintasan kereta api tanpa palang di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Akibatnya keduanya tertabrak kereta. Sang ibu dalam kondisi kritis dan anaknya yang masih berusia 4 tahun meninggal.

Peristiwa itu terjadi di perlintasan sebidang Jalan Sedayu, Pindrikan Lor, perbatasan antara Kecamatan Semarang Tengah dan Semarang Utara pada Kamis (29/2/2024) sekitar pukul 15.30 WIB.

Baca juga: Lewati Pelintasan Tanpa Palang Pintu, Warga Sleman Tewas Tertabrak Kereta Bandara YIA

Polsuska KAI Daop 4 Semarang Yulius Dwi Puji Cahyono mengatakan, jasad korban anak perempuan itu terseret dan tersungkur di perlintasan rel kereta api dekat jembatan Banjir Kanal Barat.

Selain itu, sepeda motor korban juga ringsek dan terseret sampai dekat Bandara Ahmad Yani.

"Itu kereta untuk perbaikan rel. Korbannya ibu dan anak, Ibu terpental, kondisi kritis. Kemungkinan patah leher. Untuk anak, sama motor terseret terbawa kereta MTT. Anak terjatuh di jembatan Banjir Kanal Barat, motor kebawa sampai ke bandara Lanumad Ahmad Yani," ujar Yulius melalui keterangan tertulis, Kamis.

Baca juga: Terobos Pelintasan Sebidang, Pemotor di Grobogan Tewas Tertabrak Kereta

 

Abaikan peringatan kereta 

Sementara itu, Humas Daop 4 Semarang Franoto Wibowo menambahkan, sebelum kejadian pihaknya sudah membunyikan klakson (semboyan 35) berulang kali.

Namun pengemudi motor tetap nekat menerobos.

"Imbasnya tidak ada kerusakan sarana KA KPJR, namun ada andil keterlambatan sebanyak 38 menit untuk pemeriksaan sarana," jelas Franoto.

Sebagai evaluasi, pihaknya dan instansi terkait akan terus melakukan sosialisasi UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas Angkutan jalan.

Baca juga: Tabrak Tembok, Anggota TNI di Sorong Meninggal Dunia

 

Hal ini sebagai pencegahan kecelakaan di perlintasan sebidang agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

"Kami menegaskan kembali kepada masyarakat pengguna jalan, bahwa pengendara wajib mendahulukan perjalanan KA ketika akan melewati perlintasan sebidang," paparnya.

Korban yang selamat imbuhnya, dilarikan ke rumah sakit Pantiwiloso Citarum untuk mendapatkan perawatan medis.

Sementara jasad anaknya dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang guna keperluan lebih lanjut.

Baca juga: Seorang Pemuda di Muna Tewas Ditikam di Tempat Joget, Apa yang Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com