Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok Antarpendukung Caleg Tewaskan 1 Orang, Kapolres Puncak Jaya: Masyarakat Jangan Bawa Alat Perang Saat Pleno

Kompas.com - 01/03/2024, 05:54 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Kepala Kepoilisian Resor (Kapolres) Puncak Jaya AKBP Kuswara meminta masyarakat tidak membawa alat-alat perang selama pleno rekapitulasi perhitungan suara berlangsung.

Imbauan tersebut dikeluarkan setelah terjadinya bentrokan antarpendukung calon anggota legislatif (caleg) di Kampung Wuyuki, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah pada Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Bentrok Antarpendukung Caleg di Papua Tengah, 1 Warga Tewas

Dalam bentrokan tersebut, satu orang bernama Supir Murib (60) meninggal dunia. Satu rumah serta dua honai dibakar massa.

"Kami berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak membawa alat perang berupa panah, parang, ketapel dan lain sebagainya yang dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa," kata Kapolres Puncak Jaya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Kronologi Kasat Reskrim Polres Maluku Tenggara Terkena Panah Saat Lerai Bentrok

Razia

Kapolres juga menegaskan akan melakukan razia terhadap warga yang mengantongi alat berbahaya.

"Kami berharap pada saat sidang pleno tidak ada yang membawa alat perang, kami akan razia alat perang terus sampai situasi aman dan kondusif," katanya.

Menurutnya, tim gabungan TNI Polri akan memperketat pengamanan agar tidak ada bentrokan susulan.

Baca juga: Kondisi Terkini Kasat Reskrim yang Terkena Panah Saat Bentrok Pecah di Maluku Tenggara

Sejumlah personel pun dikerahkan ke lokasi.

Dia memastikan kondisi sudah berangsur membaik setelah terjadinya bentrokan di wilayah itu.

"Situasi relatif kondusif," katanya.

Baca juga: Bentrok Antar-tim Sukses Caleg di Langkat, Tujuh Rumah Rusak, 2 Motor Terbakar

Bentrok karena suara

Sebelumnya bentrok antarpendukung caleg terjadi di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (27/2/2024).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkapkan satu orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.

"Aksi saling serang tersebut menyebabkan satu masyarakat bernama Supid Murib meninggal di RSUD Mulia sehingga massa kembali melakukan aksinya," ungkap dia.

Aksi penyerangan tersebut disebabkan lantaran adanya tarik menarik suara di distrik.

Baca juga: Polda Maluku Sebut Penyebab Bentrok di Maluku Tenggara Bermula dari Pengancaman

Tindakan saling serang itu bermula terjadi di kantor KPU Kabupaten Puncak Jaya. Massa yang terlibat adalah massa gabungan dari depan kantor KPU dan massa dari arah Kota Lama Distrik Mulia.

“Massa yang tadinya hanya membakar satu unit honai, kembali ke Kampung Wuyukwi dan membakar dua unit di antaranya rumah tingkat milik Kepala Distrik Wonwi dan honai yang dijadikan tempat berkumpulnya massa dan membakar delapan unit motor,” tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Dhias Suwandi), Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Pedagang Bakso di Semarang Lecehkan Remaja SMP hingga Empat Kali

Regional
Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Suarakan Kemerdekaan Palestina, Dompet Dhuafa Sulsel Bersama MAN Gelar Sound of Humanity

Regional
Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bukit Lintang Sewu di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Ketika 5 Polisi Berjibaku Tangkap 1 Preman Pembobol Rumah...

Regional
10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

10 Motor di Parkiran Rumah Kos di Semarang Hangus Terbakar, Diduga Korsleting

Regional
1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

1 Kg Sabu dan 500 Pil Ekstasi dari Malaysia Diamankan di Perairan Sebatik, Kurir Kabur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com