DEMAK, KOMPAS.com - Banjir di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak saat ini kondisinya sudah surut, Kamis (29/2/2024).
Dampak banjir menyebabkan ribuan hektar sawah dan padi siap panen di Demak terendam.
Camat Karanganyar Ungguh Prakoso mengatakan, berdasarkan infografis bencana banjir Demak update Senin (26/2/2024) pukul 12.00 WIB, sebanyak 3.427 hektar sawah terendam dan 1.970 puso.
Apabila ditaksir, kerugian ongkos tanam petani mencapai Rp 20 miliar.
"Jadi kalau ditaksir kerugiannya kalau biaya tanam saja 1 hektar hampir Rp 10 juta, kali 1.900 itu hampir Rp 20 miliar," katanya kepada Kompas.com di Kantor Kecamatan Karanganyar, Kamis.
Menurut Ungguh, saat ini harga gabah sedang melambung. Nilai panen gabah per hektar bisa mencapai Rp 50 juta.
"Kalau puso itu 1.900 artinya kerugian potensinya Rp 100 miliar, hampir Rp 100 miliar," ujarnya.
"Tapi kalau dihitung tadi biaya (tanam) petani tadi sekitar Rp 20 miliar," sambung dia.
Baca juga: Update Banjir Demak, Pemilu Susulan, dan Keraguan Warga Gunakan Hak Pilihnya...
Baca juga: Banjir Demak, Desa yang Tunda Coblosan Pemilu 2024 Bertambah Jadi 10, Mana Saja?
Ungguh menambahkan, bahwa potensi kerugian masih taksiran sementara dan data sawah terendam yang dimuat infografis tidak hanya di Kecamatan Karanganyar.
"Karanganyar hampir 17 desa hampir semua sawahnya terendam. Tambah 4 desa di Kecamatan Mijen," terangnya.
Terpisah, Bupati Demak Eisti'anah mengatakan, bahwa ribuan hektar sawah yang terdampak banjir akan mendapatkan bantuan berupa benih dan pupuk.
"Berkaitan dengan sawah terendam, yang puso itu informasi dari Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan," katanya di posko bencana banjir Demak, Selasa (27/2/2024).
Baca juga: Banjir Demak dan Ancaman Terganggunya Produksi Beras...
"Kita tunggu saja, ini upaya pemulihan bagi para petani yang terdampak banjir," imbuhnya.
Kendati demikian, Eisti'anah belum bisa memastikan jumlah kerugian petani dampak banjir tersebut.
"Saya belum bisa bicara untuk dihitung finansialnya," tandasnya.
Baca juga: Banjir di Jalur Pantura Demak-Kudus Mulai Surut, Truk dan Bus Kucing-kucingan dengan Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.