Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons BTNK Terkait Pengeboman Ikan di Perairan Taman Nasional Komodo

Kompas.com - 29/02/2024, 16:22 WIB
Nansianus Taris,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Hendrikus Rani Siga mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengawasan di wilayah Taman Nasional Komodo untuk mencegah tindakan ilegal yang merusak sumber daya hayati. Namun, karena area sangat luas dengan akses terbuka, pengawasan menjadi tidak maksimal.

Hal ini disampaikan Hendrikus merespons kasus pengeboman ikan di perairan Taman Nasional Komodo.

Menurut Hendrikus, upaya pencegahan harus terus dilakukan seperti sosialisasi kepada masyarakat dan patroli pengamanan di wilayah Taman Nasional Komodo.

Baca juga: Pesawat AirAsia Tergelincir di Bandara Komodo Labuan Bajo

Ia pun menyampaikan apresiasi atas kepeduliaan semua pihak termasuk kepolisian dalam upaya pencegahan tindakan ilegal yang mengancam kelestarian sumber daya alam di Taman Nasional Komodo.

"Tentunya upaya pencegahan sudah dilakukan oleh pihak TNK juga, tetapi karena luasnya kawasan dengan akses yang sangat terbuka, kemudian keterbatasan sumber daya manusia, sehingga tidak maksimal melakukan pengawasan di seluruh kawasan," kata Hendrikus saat dihubungi, Kamis (29/2/2023) sore.

Baca juga: Wisatawan Asal China Meninggal Usai Snorkeling di TN Komodo

Saat ini, kata Hendrikus, sedang berlangsung kegiatan patroli oleh Balai TNK dengan melibatkan personel dari Pos Penegakan Hukum KLHK Labuan Bajo.

Sebelumnya, Direktorat Polairud Polda Nusa Tenggara Timur menangkap tujuh orang pelaku pengebom ikan di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo, Labuan Bajo.

Satu orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Direktur Polairud Polda NTT Kombes Irwan Deffi Nasution mengatakan, tersangka merupakan nahkoda kapal berinisial A (33).

"Tersangka diduga melanggar Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Api dan Bahan Peledak dengan ancaman hukuman penjara 20 tahun, seumur hidup atau hukuman mati," jelas Kombes Irwan saat dikonfirmasi, Kamis siang.

Irwan menjelaskan, sejak tahun 2022 tercatat ada 14 kasus bom ikan yang berhasil diungkap Polairud Polda NTT, yakni 7 kasus di tahun 2022, 5 kasus di 2023 dan dua kasus di tahun ini.

"2024 ini sudah ada dua kasus, di Rote pada awal Januari dan Labuan Bajo kemarin, jadi diimbau kepada masyarakat untuk jangan lagi, karena kita akan tegas kepada orang-orang yang menangkap ikan menggunakan bom," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com