Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 230 Pasien TBC di Sumbawa Sepanjang 2023, 15 Meninggal Dunia

Kompas.com - 27/02/2024, 20:06 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Sarip Hidayat mengatakan, selama tahun 2023 total pasien Tuberkulosis (TBC) sebanyak 230 orang dan 15 meninggal dunia.

"Strategi kegiatan yang kita lakukan dalam eliminasi yaitu temukan kasus sebanyak-banyaknya dan obati sampai sembuh atau dikenal dengan TOSS TBC," kata Sarip saat dikonfirmasi Selasa (27/2/2024).

TOSS TBC merupakan salah satu pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien agar menghentikan penularan di masyarakat.

Baca juga: Begini Perbedaan Batuk Pneumonia, Asma, dan TBC pada Anak Menurut Ahli

Jika diklasifikasi berdasarkan data dari 2023 sampai awal 2024, ada pasien TB sensitif obat (SO) sebanyak 117 orang dan TB resisten obat (RO) sebanyak 9 orang hingga saat ini masih terpantau menjalani perawatan di RSUD Sumbawa.

Disebutkan, TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan adanya kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan.

Penyakit infeksi ini menular dan juga dapat menyerang organ tubuh, terutama paru-paru.

Menurutnya, pemerintah menargetkan NTB bebas TB pada tahun 2025 sehingga ada angka perkiraan penderita TB atau target yang harus dicapai dalam penemuan kasus dan itu diberikan pusat setiap tahun.

Ia menjelaskan, terkait kegiatan penemuan kasus di lapangan, ada kegiatan yang dilakukan antara lain pada tingkat puskesmas, menemukan gejala melalui investigasi kontak ke tempat berisiko seperti wilayah padat penduduk misalnya Lembaga Pemasyarakatan, orang yang menderita diabetes militus, orang dengan HIV/AIDS.

Selain itu, ada juga investigasi kontak pada keluarga pasien yang masih aktif pengobatan TB dengan mengetes 20 orang yang ada di lingkungan keluarga.

Hal itu karena, ada risiko terjadi penularan pada orang sekitar dan harus segera mendapatkan penanganan.

Baca juga: Setiap Harinya, 385 Pasien TBC di Indonesia Meninggal Dunia

Adapun ciri-cirinya antara lain orang yang menunjukkan gejala batuk 2 minggu tak berhenti, sesak nafas, berkeringat di malam hari tanpa beraktivitas.

Sesuai tanda dan gejala TB dilakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap bakteri tahan asam atau tes cepat molekuler.

“Sayangnya alat tes itu tidak ada di semua kecamatan, hanya ada di RSUD Sumbawa dan UPT Puskesmas Unit I Sumbawa,” jelas Sarip.

Kegiatan selanjutnya, edukasi dengan mengumpulkan orang pada suatu wilayah kemudian diberikan informasi terkait TB. Petugas akan memberikan pot skutum untuk mengetes dahak.

"Ketika positif TB, petugas akan jemput ke rumah warga atau pasien yang datang sendiri ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan gratis sampai sembuh," jelas Sarip.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com