Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus TBC di Indonesia Meningkat, Jateng Salah Satu yang Tertinggi

Kompas.com - 01/02/2024, 09:18 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Kementerian Kesehatan RI mencatat adanya tren peningkatan catatan temuan kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia pada 2023. Anak-anak menjadi penderita TBC yang mendominasi secara nasional.

Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi dengan capai temuan tertinggi sebanyak 96.917 kasus. Sementara jumlah secara nasional 1.060.000 kasus.

Baca juga: Jumlah Kasus TBC 2023 Naik, Ini Kata Kemenkes

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI, Imran Pambudi menyebut, tingginya angka TBC di Jateng tak lepas dari peran Pemprov Jateng yang gencar meakukan pelacakan kasus di seluruh kabupaten/kota.

"Kami lihat kinerja Indonesia, penemuan kasusnya secara persentase paling tinggi di dunia. Kualitas programnya paling bagus. Kita bisa menemukan peningkatan kasus lebih 40 persen dari tahun lalu. Di mana temuan penderita TBC pada anak lebih besar. Hal ini terjadi karena berkaitan dengan gizi anak yang buruk," ujar Imran saat Peluncuran USAID Bebas TB Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Hotel Haris, Semarang, Rabu (30/1/2024).

Pihaknya menjelaskan, secara nasional, temuan kasus TBC yang berhasil didata kini sebesar 40 persen. Sementara temuan kasus TBC pada anak tembus sampai 250 persen.

"TBC ini merupakan penyakit yang berisiko pada kematian. Dalam satu tahun, diperkirakan 134 ribu kematian. Tidak hanya membunuh, yang memberatkan adalah jika TBC menimpa anak-anak. Ini menjadi perhatian, karena ada hubungan dengan stunting. Jika gizi jelek, anak mudah stunting. Dan anak dengan TBC, gizinya jelek," jelasnya.

Untuk itu dia menyasar empat provinsi di Indonesia yang menjadi kantong-kantong kasus TBC terbesar untuk dapat akses pelayanan kesehatan khusus. Antara lain Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.

"Temuan kasus di tempat tersebut terhitung tinggi. Sehingga, jika TBC di empat provinsi itu tertangani, sama dengan sudah membereskan TBC di Indonesia hingga 60-70 persen," ungkapnya.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiyah mengakui pengelolaan kasus TBC di Jateng menempati peringkat pertama nasional karena mencapai 115 persen dari target 90 persen pada 2023.

"Cakupan temuan terbanyak Kabupaten Tegal, nomor satu nasional," ujar Irma.

Menurutnya, capaian pelacakan kasus TBC itu merupakan hasil kolaborasi dengan dengan sejumlah pihak. Seperti Dinas Pendidikan, Dinas Perempuan dan Anak, Tim Penggerak PKK hingga USAID.

Sebanyak lima kabupaten/kota, yakni Kota Semarang, Surakarta, Kabupaten Kudus, Tegal, dan Cilacap, akan mendapat pendampingan selama lima tahun mulai Juli 2023 sampai Juli 2028.

Hal ini agar Jateng dapat terbebas dari TBC pada 2030 mendatang.

Baca juga: Tahun Ini, 98 Warga Brebes Meninggal karena TBC

 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno akan mendorong pencegahan dan penanganan TBC. Termasuk slogan penanganan TBC, yakni TOSS, temukan, obati sampai sembuh.

"Untuk menemukan saja itu butuh effort. Makanya, penanganan TBC tidak bisa parsial, tapi butuh upaya kolaboratif," beber Sekda.

Oleh karena itu, upaya penanganan TBC ini dilakukan sekaligus dengan program stunting, kemiskinan, TBC, dan lainnya yang menyasar masyarakat. Sehingga saat terjun ke satu desa atau wilayah, sejumlah dinas yang berkolaborasi dapat menangani sederet kasus sekaligus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

Regional
Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Regional
Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Regional
Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Regional
Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Regional
Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Regional
Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Regional
Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Regional
Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

15 ABK Asal Merauke yang Ditahan di Australia Mengaku Tak Sengaja Melintasi Batas Negara

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Tingkatkan Layanan Kesehatan, Bupati Ipuk Tambah 26 Kendaraan Operasional untuk 13 Puskesmas

Regional
Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Kanwil Kemenkumham Babel Deportasi 8 WNA

Regional
Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Rumah di Wonosobo Hangus Terbakar, Awalnya Pemilik Bikin Api untuk Hangatkan Suasana Usai Pengajian

Regional
Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Pengemis di Aceh Kedapatan Kantongi Rp 20 Juta Saat Ditertibkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com