KOMPAS.com - Berita soal pendaki tewas tersambar petir saat mendaki di Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat, jadi sorotan.
Pendaki bernama Akbar (22) tersambar petir saat beristirahat di Pos 3 pendakian sekitar pukul 14.30 WIB.
Sementara iti berita soal AS, Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat (Kalbar), juga mneuai perhatian.
AS diduga menggelapkan honor senilai Rp 82 juta milik KPPS di Desa Nipah Kuning, Kecamatan Simpang Hilir, Kayong Utara. Uang tersebut diduga dipakai AS untuk judi online.
Berikut ini berita populer regional selengkapnya:
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logisrik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Daris Hilman mengatakan, Akbar tersambar petir saat beristirahat di Pos 3 pendakian sekitar pukul 14.30 WIB.
Sebelumnya, korban dan empat rekannya mendaki Gunung Cikuray. Lalu rombongan korban sempat diguyur hujan deras dan akhirnya berteduh.
"Korban berhasil di evakuasi melalui pos pendakian pemancar oleh tim gabungan dan langsung dibawa ke RSU dr Slamet Garut pukul 22.55," kata Daris.
Baca berita selengkapnya: Tersambar Petir, Pendaki Gunung Cikuray Asal Lebak Banten Tewas
Saat itu AS mengaku bahwa uang yang disimpan dalam tas itu dicuri saat berada di Sekretariat Desa Nipah Kuning.
“AS telah membuat laporan pengaduan di Polsek Simpang Hilir pada 16 Februari 2024,” ujarnya.
Namun, saat diselidiki, AS ternyata diduga membuat laporan palsu. Uang honor itu dihabiskan untuk bermain judi slot dan keperluan pribadi.
Baca berita selengkapnya: Pakai Honor KPPS untuk Judi "Online", Ketua PPS di Kayong Utara Ngotot Uang Hilang Dicuri
Korban disiksa secara sadis hingga tewas oleh pacar ibunya sendiri berinisial AZ alias Ayi (22), warga Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Samatiga, Aceh Barat.