Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Kontak 5 Hari akibat Cuaca Buruk, 3 Nelayan Sebatik Hanyut ke Perairan Malaysia

Kompas.com - 22/02/2024, 08:38 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tiga nelayan dari Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang setelah pamit pergi memancing di perairan Pancang Putih, Desa Tanjung Karang, Jumat (16/2/2024).

Masing-masing nelayan itu Joni febi mardiansyah (44) warga Jalan Bhakti Husada RT 003 RW 001 Desa Sungai Nyamuk, Sebatik Timur, Darwis (28) warga Jalan H Beddu Rahim RT 002 RW 001, Desa Sungai Pancang, Sebatik Utara, dan Syair (40) warga Kota Tarakan.

Bagian Humas pada Badan Penanggulangan Bencana Daaerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir, mengatakan, hilangnya 3 nelayan tersebut, baru dilaporkan ke petugas BPBD pada Minggu (18/2/2024) pukul 18.45 Wita.

"Kita di BPBD mulai mengirimkan tim pencari pada Senin 19 Februari 2024 pukul 10.05 Wita, untuk melakukan pencarian, menyisir di perairan yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Nunukan," kata Basir, pada Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Malu karena Kelakuan Putri Sulungnya Jadi Gosip Tetangga, Petani di Nunukan Menenggak Racun

Laporan nelayan hilang, diterima BPBD Nunukan dari istri salah satu nelayan yang hilang, Joni.

Ketiga nelayan dimaksud, pergi memancing pada Kamis (15/2/2024).

Saat itu, Joni, sempat berpamitan kepada istrinya dengan mengatakan akan pulang ke rumah pada Jumat (19/2/2024) pukul 04.00 Wita.

"Istri korban Joni, bangun pukul 04.30 Wita untuk menunaikan shalat subuh. Sadar suaminya belum ada di rumah, istrinya mencoba menelepon hp suaminya namun tidak aktif," tutur Basir.

BPBD, berkoordinasi dengan Polsek Sebatik Timur, Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonarhanud 8/MBC, dan Polairud, untuk melakukan pencarian.

Dua hari melakukan operasi pencarian, akhirnya pada Selasa 20 Februari 2024, petugas menerima kabar dari Pos Polairud, sekitar pukul 15.09 Wita, bahwa ketiga nelayan itu hanyut ke perairan Malaysia karena kapalnya mengalami mati mesin.

Keberadaan nelayan Indonesia di perairan Malaysia, diketahui petugas Imigresen Tawau, yang langsung mengamankan ketiganya.

"Tim selanjutnya berkoordinasi dgn Kepala Pos Imigrasi Sebatik, dan mencoba memastikan kondisi para korban dengan langsung menghubungi Imigresen dan KRI Tawau. Sayangnya, panggilan belum terhubung," kata Basir.

Tak puas belum mendapat kepastian akan kondisi dan keberadaan para korban, petugas BPBD berinisiatif datang ke rumah salah satu korban, di Sebatik.

Setelah bertemu dengan istri salah satu korban, petugas mendapatkan kepastian bahwa semua korban selamat dan berada di Imigresen Tawau, Malaysia.

Baca juga: Rekapitulasi Suara di Nunukan Jalan Terus meski Ada Imbauan Penghentian Sementara

"Istri korban juga menegaskan kalau dia akan berangkat ke Tawau, menjemput suaminya dan mengurus beberapa hal yang dibutuhkan ketiga korban saat di sana nanti. Intinya semua korban selamat, alhamdulillah," kata Basir.

BPBD bersama instansi keamanan di perbatasan, kemudian melakukan sosialisasi dan mengingatkan agar para nelayan meningkatkan kewaspadaan di musim cuaca yang sedang tak menentu.

Petugas mengimbau agar para nelayan tidak mengabaikan prosedur keselamatan, dengan melengkapi diri dengan alat keselamatan ketika beraktivitas di tengah laut.

"Musim gelombang seperti saat ini, dibutuhkan kehati hatian dan kewaspadaan. Tetap jaga keselamatan, keluarga di rumah menunggu," imbau Basir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com