Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekapitulasi Suara di Nunukan Jalan Terus meski Ada Imbauan Penghentian Sementara

Kompas.com - 19/02/2024, 23:07 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nunukan, Kalimantan Utara, meminta seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) tetap melanjutkan rekapitulasi suara meski ada imbauan KPU untuk melakukan penundaan.

‘’Sepanjang belum ada surat resmi dari KPU RI, lanjutkan saja rekapitulasi suaranya,’’ujar Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Nunukan, Kaharuddin, Senin (19/2/2024).

Perintah bersifat imbauan dari KPU RI, tutur Kahar, diterima KPU Nunukan dari grup watshaap penyelenggara pemilu, pada Minggu (18/2/2024) sekitar pukul 11.18 Wita. Pesan dari KPU RI tersebut, diteruskan ke semua PPK yang ada di 21 Kecamatan di Nunukan.

Baca juga: KPU Klarifikasi Isu Rekapitulasi Suara Pemilu Dihentikan di Kecamatan

Dia mengatakan rekapitulasi tetap bisa dijalankan selama tak ada kendala. Misalnya saja kendala pada aplikasi Sirekap dalam proses Pleno, kendala rekap sistem manual dengan alat kerja PDF berumus, atau tidak ada kendala teknis lain.

‘’Seandainya nanti secara tiba-tiba keluar surat resmi KPU meminta PPK menunda penghitungan, maka hentikan,’’tegasnya.

Di situasi yang sensitif saat ini, kata Kahar, kebijakan apapun harus didukung dengan surat resmi.

Masyarakat masih fokus pada hasil real count. Sehingga kebijakan penundaan rekapitulasi suara di kecamatan berpotensi rusuh.

‘’Apalagi banyak iss dan tuduhan pengkondisian suara. Ini yang kita jaga. Intinya, selama belum ada surat resmi dan tidak ada kendala di lapangan, lanjutkan saja penghitugan suaranya,’’kata Kahar lagi.

Pada prinsipnya, lanjut Kahar, penundaan rekapitulasi suara, boleh saja dilakukan. Sebagai contoh, terjadi kendala mati lampu saat momen rekapitulasi suara berlangsung.

Kendati demikian, alasan tersebut, harus dilaporkan secara jelas dan mendasari kebijakan penundaan dimaksud.

‘’Kita hanya tahu alasan perintah penundaan di tanggal 20 dan seterusnya, karena KPU RI ingin memperbaiki aplikasi Sirekap. Ini murni masalah teknis, tidak ada pengkondisian perolehan suara seperti isu yang meluas,’’jelasnya.

KPU Nunukan, memastikan pihaknya telah menerima salinan hasil 763 TPS di Kabupaten Nunukan.

Hasil tersebut, juga dimiliki oleh Bawaslu, sehingga potensi atau dugaan kecurangan tentu bukan perkara mudah, karena sedikit saja terjadi perubahan suara di TPS, tentu akan langsung diketahui.

Baca juga: Rekapitulasi Ditunda Sementara, KPU Kota Yogyakarta Diprotes 3 Kemantren

‘’Sejauh ini, baru dua kecamatan yang sudah selesai rekapitulasi suaranya. Kecamatan Sebatik Induk, dan Lumbis Hulu. Kecamatan lain, kita target paling lambat selesai penghitungan suara malam ini,’’katanya.

Selain itu, ada satu Kecamatan yang terkendala melakukan rekapitulasi, yaitu Kecamatan Nunukan.

Petugas PPK mengatakan, aplikasi Sirekap bermasalah. Selain itu sistem manual Pdf berumus yjuga memberatkan komputer.

‘’Ada 200 TPS di Kecamatan Nunukan. Kita sudah lakukan pemantauan dan akan segera melanjutkan rekapitulasi ketika kondisi aplikasi kembali normal,’’kata Kahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com