PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Harga beras di Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung mulai merangkak naik.
Kenaikan berkisar antara Rp5.000-8.000 untuk beras kemasan lima kilogram tipe medium dan premium.
Pantauan Kompas.com di sejumlah toko retail, stok beras yang terbatas menyebabkan terjadinya kenaikan harga.
"Stoknya kurang jadi memang ada kenaikan harga sekitar Rp 5.000 per kemasan lima kilogram," kata Siska, penjaga toko retail di Kampak, Selasa (13/2/2024).
Beras merek RM Kuning kemasan lima kilogram yang biasanya Rp 75.000 naik menjadi Rp 82.000. Sementara, kemasan 10 kilogramnya dijual Rp 162.000.
Baca juga: Jelang Pemilu, Harga Beras di Cianjur Meroket
Kemudian beras RM putih kemasan lima kilogram dijual Rp 81.000 dari harga sebelumnya Rp 75.000. Sementara kemasan 10 kilogramnya dijual Rp 160.000.
Harga lebih murah tercatat untuk beras kemasan lima kilogram merek tugu Monas yakni Rp 75.500 dan kemasan 10 kilogramnya dijual Rp 151.000.
Selanjutnya, beras lima kilogram merk 118 Biru dijual Rp 82.500 dan kemasan 10 kilogramnya Rp 163.000.
Harga beras yang berlaku di pasaran jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) untuk kategori beras yang disalurkan pemerintah beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP).
Sementara, belum terlihat penjualan beras cadangan pangan pemerintah SPHP di sejumlah toko retail.
Beras subsidi tersebut sedianya dijual Rp 11.500 per kilogram atau Rp 57.500 per lima kilogram.
Baca juga: Bulog Sebut Stok Beras untuk Ramadan dan Idul Fitri di Jabar Aman
Sementara di toko Acing Bukit Merapen, harga beras premium tercatat mengalami kenaikan Rp 2.000 - 3.000 per lima kilogram.
Harga beras merk daun dan merk pulen Mas dijual Rp 79.000, sedangkan beras merk raja Rp 77.500 dan beras Resto Rp 79.000 per kemasan lima kilogram.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Bangka Akhmad Fahmi Yasin mengatakan, stok beras untuk wilayah Bangka masih tersedia. Jumlah cadangan saat ini mencapai 700 ton.
"Sesuai HET penjualan beras Pemerintah ini Rp 11.500 per kilogram. Kemungkinan bulan depan ada lagi tambahan masuk," ujar Fahmi.
Diduga, beras SPHP cepat habis tak lama disalurkan pada sejumlah retail. Ia mengaku terus menggelar operasi pasar di sejumlah tempat untuk menekan lonjakan harga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.