GROBOGAN, KOMPAS.com- Banjir besar yang menerjang Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dilaporkan sudah mulai surut, Sabtu (10/2/2024).
Siang ini berdasarkan data BPBD Grobogan, banjir tercatat masih merendam tiga desa (Kronggen, Lemahputih dan Karangsari) di Kecamatan Brati. Ratusan rumah dan empat bangunan SDN di sana tergenang banjir.
Saat ini banjir masih bertahan menggenangi 4.468 hektar total area persawahan di Kabupaten Grobogan.
"Namun untuk banjir di permukiman di Kronggen, Lemahputih dan Karangsari sudah berangsur surut," kata Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih saat dihubungi, Sabtu sore.
Baca juga: Update Banjir Grobogan: Tiga Pelajar SD Tewas Tenggelam di Sawah yang Kebanjiran
Kondisi dampak banjir terbaru ini terpantau berkurang signifikan. Sebelumnya, tercatat sebanyak 11.210 rumah di 90 desa pada 16 Kecamatan terkepung banjir. Saat itu total ada 165 pengungsi terdampak banjir yang saat ini menyisakan 10 pengungsi.
Sementara 89 bangunan fasilitas pendidikan dan 77 tempat ibadah juga terendam banjir.
Banjir yang melanda Kabupaten Grobogan juga menghanyutkan 8 rumah, 5 rumah rusak berat, 3 rumah rusak ringan dan 1 rumah roboh.
"Prosentasenya, 95 persen banjir di Grobogan surut. Hanya tinggal 3 desa yang kebanjiran dari total 90 desa," jelas Endang.
Sekda Grobogan Anang Armunanto menyampaikan banjir besar dipicu oleh hujan intensitas tinggi sejak awal Februari sehingga meningkatkan debit sungai dari hulu.
Baca juga: Membaca Data Spasial Banjir Grobogan
Akibatnya, Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang tidak mampu menampung debit air sehingga meluap. Diperparah lagi, sejumlah tanggul sungai jebol.
"Penanganan warga terdampak banjir, InshaAllah sudah tertangani. Posisi terarahkan di Gubug akibat jebolan tanggul. Warga terdampak sudah kita bantu bersama dan sudah tidak ada yang ngungsi, kecuali yang kemarin rumahnya hanyut, masih numpang di saudaranya," terang Anang.
Saat ini, kata Anang, pemerintah lebih difokuskan untuk perbaikan tanggul sungai yang jebol.
"Penanganan tanggul, saluran dan jalan, on progres bersama Tim PU Pusat (BBWS), Provinsi dan Kabupaten sesuai kewenangan masing-masing," kata Anang.