Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Muratara, Seorang Ibu Melahirkan di Atas Perahu Ketek

Kompas.com - 23/01/2024, 15:12 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MURATARA, KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, yang telah berlangsung lebih dari satu pekan membuat seorang ibu hamil bernama Ani (30) melahirkan di atas perahu ketek.

Kepala Desa Pauh, Acis mengatakan, Ani yang tinggal di Dusun Translok, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, mengeluh hendak melahirkan.

Ia kemudian dibantu warga sekitar dievakuasi untuk menuju ke Puskesmas Pauh dengan menggunakan perahu ketek karena dusun tersebut masih terendam banjir setinggi 1 meter.

Baca juga: Hujan Deras Sebabkan 5 Kabupaten/Kota di Sumsel Terendam Banjir, Muratara Terparah

Namun di tengah perjalanan, Ani sudah tak bisa menahan lagi. Ia pun melahirkan di atas perahu.

“Warga langsung menghubungi Puskesmas, bidan, dan perawat akhirnya ke lokasi dan membantunya lahiran di atas perahu,” tutur Acis, Selasa (22/1/2024).

Acis menjelaskan, bayi yang dilahirkan berjenis kelamin laki-laki. Ibu dan anak itu pun kini masih di Puskesmas Pauh sementara waktu karena rumah mereka masih terendam banjir.

Baca juga: Update Banjir Bandang di Muratara, Ketinggian Air 2 Meter, 2 Rumah Hanyut

“Itu anak ketiga mereka, kondisinya sekarang sehat ibunya juga sehat,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Iqbal Alisyahbana mengatakan, kondisi banjir di Muratara masih berlangsung di Kecamatan Rawas Ilir.

“Di sana ada 8 desa yang masih terendam, ketinggian air lebih dari 1 meter,” kata Iqbal.

Iqbal mengungkapkan, sejauh ini ada 4 wilayah di Sumsel yang masih terendam. Meliputi Kabupaten Muratara, Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, dan Prabumulih.

“Untuk akses jalan Lubuklinggau-Muba sampai sekarang masih terputus. Arus lalulintas di arahkan melawati PALI,” jelas Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com