KOMPAS.com - AM (24), perempuan muda di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, ditangkap atas kasus pembunuhan.
Korban adalah TAM, bocah perempuan berusia 8 tahun yang tercatat sebagai warga Desa Tutuyan III, Kecamatan Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur.
TAM adalah anak dari Kabid Binamarga Dinas PU Kabupaten Boltim yang masih berkerabat dengan suami pelaku.
AM tega menghabisi nyawa TAM secara sadis karena ingin merampas perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca juga: Wanita Muda Bunuh Bocah 8 Tahun di Boltim Sulut, Incar Perhiasan yang Dipakai Korban
Kepala Polres Bolaang Mongondow Timur Ajun Komisaris Besar Sugeng Setyo Budhi mengatakan, pihaknya menerima laporan terkait hilangnya TAM pada Kamis (18/1/2024) pukul 18.00 Wita.
TAM terakhir kali terlihat pada pukul 11.00 Wita. Namun, hingga pukul 14.00 Wita sesuai dengan jadwal kelas mengaji, TAM belum juga pulang.
Warga bersama polisi kemudian mencari keberadaan korban. Bahkan Bupati Boltim, Sam Sachrul Mamonto, ikut serta dalam pencarian.
"Pada pukul 20.00 Wita ditemukan sesosok anak tak jauh dari tempat tinggal korban,” kata Sugeng, Jumat (19/1/2024).
Baca juga: Bocah 8 Tahun Tewas Mengenaskan di Boltim Sulut, Pasutri Terduga Pelaku Ditangkap
Saat ditemukan, badan dan kepala korban terpisah. Selain itu, kalung dan gelang emas yang dikenakan korban juga hilang.
Menurut Sugeng, polisi segera menelusuri toko-toko emas di wilayah Tutuyan, ibu kota Kabupatan Boltim, dan menemukan informasi penjualan emas oleh perempuan berambut pirang yang tak lain adalah AM.
Sosok AM dibenarkan oleh Rusdi, karyawan Toko Emas Logam Jaya di Desa Tutuyan II. Selain itu, polisi juga berhasil menemukan sopir bendi motor (bentor) yang mengantar AM ke toko emas tersebut.
AM pun ditangkap pada Kamis malam sekitar pukul 22.30 WIB.
Kepada polisi, AM mengaku sudah mempersiapkan pembunuhan tersebut tiga hari sebelumnya.
Baca juga: 2 Pria di Bolaang Mongondow Selatan Cabuli Gadis Berusia 14 Tahun
Di hari nahas tersebut, AM melihat korban pulang bersama ibunya pada Kamis pukul 11.00 Wita. Melihat hal itu, AM menitipkan bayi laki-lakinya ke rumah adik perempuannya.
AM kemudian memanggil TAM dan mengajaknya memetik sayur ke kebun. Mereka berdua kemudian menelusuri jalan kebun yang jauh dari pandangan warga.