MAKASSAR, KOMPAS.com - Ratusan halte bus rapid transit (BRT) di jalur Kota Makassar, Kabupaten Maros, Gowa (Sungguminasa), dan Takalar (Mamminasata) terbengkalai bertahun-tahun. Bahkan, materialnya pun sudah banyak yang hilang dicuri.
Pantauan Kompas.com di lapangan, kondisi beberapa halte BRT Mamminasata terbengkalai tidak digunakan. Bahkan, banyak material besi, kaca dan lampu halte hilang dicuri. Selain itu, dinding halte penuh coretan.
Baca juga: Puluhan Halte Trans Metro Bandung Terbengkalai, Dipakai Gelandangan
Menurut data yang diperoleh, program BRT ini dibangun sejak zaman Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo pada tahun 2013. Sebanyak 154 halte pun dibangun sepanjang jalur Mamminasata untuk digunakan Bus DAMRI.
Tak tanggung-tanggung, pembangunan halte dan Bus DAMRI Mamminasata ini menelan anggaran sekitar 36,8 Miliar sebanyak 154 unit. Ironisnya, program tersebut Bus DAMRI jalur Mamminasata tersebut tidak berjalan mulus dan tutup.
Beberapa halte Bus Mamminasata ini pun tidak pernah digunakan, tapi sudah rusak dan materialnya sudah hilang. Pasalnya, saat itu Bus DAMRI yang sempat beroperasi masih di jalur dalam Kota Makassar. Sedangkan Jalur Kabupaten Maros, Sungguminasa, dan Takalar belum beroperasi.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel, Andi Erwin Terwo yang dikonfirmasi Jumat (12/1/2024) mengaku tidak mengetahui soal halte BRT tersebut.
"Kalau soal halte BRT itu saya tidak tahu. Coba tanya ke bagian aset saja," katanya.
Baca juga: 12 Unit Bus Trans Musi Terbengkalai di Palembang Mendadak Terbakar
Saat ditanya soal halte BRT yang terbengkalai dan tidak digunakan, Andi Erwin membantahnya. Menurut dia, ada beberapa halte BRT yang terletak diberapa ruas jalan di Kota Makassar tetap digunakan.
"Ada beberapa halte di Kota Makassar yang digunakan, tapi kalau yang lainnya saya tidak tahu," ujarnya.
Andi Erwin pun enggan berkomentar banyak terkait halte Bus Mamminasata tersebut.
"Saya tidak bisa komentar, karena saya tidak punya data. Saya juga tidak tahu itu soal Bus Mamminasata," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.