BIMA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem selama lima hari ke depan di wilayah Bima dan Dompu.
Hal tersebut menyusul adanya dinamika atmosfer yang menunjukkan peningkatan curah hujan di Indonesia, termasuk wilayah Bima dan Dompu di NTB.
"Kondisi atmosfer saat ini mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa hari kedepan," kata Kepala BMKG Bima, Syaiful Annas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (5/1/2024) malam.
Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, KPU Sumenep Akan Dahulukan Distribusi Logistik ke Kepulauan
Syaiful Annas menjelaskan, pembentukan awan hujan intensif di wilayah tersebut terjadi karena aktifnya gelombang atmosfer Madden Jullian Oscillation (MJO) di fase tiga, gelombang Rosbby Ekuator dan gelombang Kelvin di beberapa wilayah NTB.
Kondisi ini juga didukung suhu muka laut yang menunjukkan anomali positif, atau lebih hangat dengan kelembapan udara sekitar 60 sampai 80 persen.
Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan di 10 Wilayah NTB
Dengan melihat perubahan cuaca ini, lanjut dia, masyarakat patut waspada terhadap ancaman bencana alam hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan hujan es di wilayah Bima dan Dompu.
"Hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang ini dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi," ungkapnya.
Menurutnya, bencana alam tersebut berisiko terjadi di sejumlah wilayah, seperti halnya di Kecamatan Tambora, Sanggar, Soromandi, Ambalawi, Bolo, Palibelo, Donggo, Madapangga, Wawo, Langgudu, Lambu, Belo, Lambitu, Parado dan Monta di Kabupaten Bima.
Sedangkan di Kabupaten Dompu, beresiko terjadi di Kecamatan Huu, Pajo, Dompu, Woja, Kempo, Pekat, Kilo dan Manggelewa.
Sementara di Kota Bima, resiko terjadinya bencana hidrometeorologi tersebut merata di Kecamatan Rasanae Timur, Mpunda, Raba, Rasanae Barat dan Asakota.
Adapun gelombang tinggi yang mencapai 2,5 meter beresiko terjadi di perairan selatan Bima dan Samudra Hindia Selatan NTB.
"Menyikapi kondisi ini pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat agar dapat meningkatkan kesiapsiagaan, khususunya wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu," harap Syaiful Annas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.