Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Undip Kritik Bawaslu Kurang Tegas Tindak Indikasi Pelanggaran Pemilu

Kompas.com - 04/01/2024, 11:13 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Abdulrahman Wahid mengkritik sikap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang dinilai kurang tegas merespons sejumlah indikasi pelanggaran Pemilu 2024.

Sejumlah kasus yang menjadi sorotan publik antara lain aksi bagi-bagi uang yang dilakukan oleh Gus Miftah di Pamekasan, Jawa Timur. Kemudian pemasangan baliho salah satu pasangan calon di landmark "Welcome to Batam".

Baca juga: Bawaslu Kabupaten Situbondo Rekrut 2.015 Pengawas TPS, Mantan Napi Boleh Daftar

"Kalau kita melihat beberapa kasus, itu tampaknya Bawaslu kurang begitu berani, kurang begitu keras terhadap berbagai indikasi pelanggaran," tutur Wahid melalui telepon, Kamis (4/1/2023).

Menurutnya, sampai sekarang ketegasan Bawaslu masih belum terlihat serius dalam merespons berbagai kasus. Begitu juga pemerintah daerah dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024.

"Harusnya memang ketika Pemda sudah memberikan arahan yang jelas, batasan yang jelas, mana wilayah yang boleh dipasangin Alat Peraga Kampanye (APK), misalnya tadi kasus di Batam. Kalau itu bukan bagian dari tempat yang dibolehkan untuk memasang APK, ya harusnya tegas," jelasnya.

Baca juga: Soal Pencopotan Spanduk Prabowo-Gibran di Batam, Bawaslu Tegaskan Bekerja Sesuai Tugas

Dosen FISIP Undip itu sangat menyayangkan keberadaan Bawaslu belum optimal.

"Harapannya ada institusi yang bisa menegakkan aturan yang berkaitan dengan kampanye, sehingga pemilu relatif lebih dapat aspek demokrasinya, etikanya, netralitasnya, penegakkan hukumnya.

"Ini masih kita sayangkan, harusnya lebih keras. Karena dampaknya di belakang, kalau sekarang banyak pelanggaran saja tidak ditindak, atau belum begitu tegas, pasti ke depannya akan semakin banyak potensi pelanggaran yang dibiarkan, atau tidak diproses," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata PGSI

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

MK Tolak Permohonan PHPU, KPU Banyumas Segera Tetapkan Caleg Terpilih

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

16 Pekerja Migran Nonprosedural di Batam Berenang dari Tengah Laut

Regional
Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Pimpinan Ponpes di Inhu Cabuli 8 Siswanya

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Tempat Duduk KA Tujuan Jakarta dan Jember

Regional
Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Rem Blong, Truk Trailer Tabrak Motor di Magelang, 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com