Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 4,8 Sumedang, Sesar yang Belum Teridentifikasi, dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 01/01/2024, 10:37 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SUMEDANG, KOMPAS.com- Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) pukul 20.34 WIB.

Sebelum gempa M 4,8 terjadi, dua kali gempa mengguncang Sumedang, Jawa Barat.

Pertama, gempa berkekuatan M 4,1 pada pukul 14.35 WIB. Gempa kedua terjadi pukul 15.38 WIB dengan kekuatan 3,4 magnitudo.

Baca juga: Ini Alasan Gempa Sumedang Jadi Perhatian Serius BMKG meski Kekuatannya Kecil

Getaran gempa paling kuat yakni gempa berkekuatan M 4,8.

Getaran gempa yang berlokasi 6,85 LS-107,94 BT dengan kedalaman 5 kilometer tersebut terasa sampai Subang, Garut, dan Bandung.

Baca juga: Gempa di Sumedang Mirip Gempa Cianjur, BMKG Sebut Dipicu Sesar yang Belum Teridentifikasi

Korban dan kerusakan

Jalan Prabu Gajah Agung Sumedang, depan RSUD Sumedang berubah fungsi menjadi tempat perawatan sementara ratusan pasien setelah tiga kali gempa mengguncang wilayah Sumedang, Minggu (31/12/2024).KOMPAS.com/AAM AMINULLAH Jalan Prabu Gajah Agung Sumedang, depan RSUD Sumedang berubah fungsi menjadi tempat perawatan sementara ratusan pasien setelah tiga kali gempa mengguncang wilayah Sumedang, Minggu (31/12/2024).

Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman mengungkapkan ada tiga warga yang mengalami luka ringan akibat tiga kali gempa yang mengguncang Sumedang.

Tercatat puluhan rumah mengalami kerusakan.

"Ada 53 rumah rusak dan tiga korban luka ringan akibat gempa yang berpusat di Sumedang kota, untuk korban sudah kami tangani," ungkap Herman dalam konferensi pers dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Zoom Meeting, Senin (1/1/2023) dini hari.

Baca juga: Gempa Sumedang, 331 Pasien RSUD Dipindahkan ke Tenda di Halaman

Sejumlah pasien RSUD Sumedang juga dievakuasi ke lima tenda di area RSUD Sumedang.

Ada dua pasien dengan kondisi sakit berat yang sudah mendapatkan perawatan intensif.

"Untuk RSUD Sumedang ada 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD yang sudah kami evakuasi," katanya.

Sedangkan dalam keterangan yang disebutkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa juga mengakibatkan keretakan pada dinding Cisumdawu Twin Tunnel.

"Gempa bumi M 4,8 ini juga menyebabkan adanya sedikit keretakan dinding Cisumdawu Twin Tunnel atau Terowongan Kembar Tok Cisumdawu," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Kounikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Minggu (31/12/2023) malam.

Baca juga: BMKG: Gempa Sumedang Dipicu Sesar yang Belum Teridentifikasi, Mirip Gempa Cianjur

Sesar yang belum teridentifikasi

Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kepala Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Halaman:


Terkini Lainnya

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com