Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pathol Sarang, Seni Gulat Tradisional Khas Rembang

Kompas.com - 28/12/2023, 18:26 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pathol Sarang adalah seni gulat tradisioal khas Rembang, Jawa Tengah.

Pathol Sarang yang merupakan oleh raga tradisional yang digelar setiap tahun. Tujuannya tidak lain untuk menjaga kelestarian tradisi tersebut.

Para pemain Pathol Sarang akan saling menjatuhkan di atas area permainan.

Pathol Sarang

Sejarah Singkat Pathol Sarang

Pada masa Kerajaan Majapahit, Pathol Sarang digunakan untuk mencari prajurit.

Makna permainan Pathol Sarang turut berubah dengan bergantinya zaman.

Pathol Sarang kemudian digunakan sebagai ajang adu domba, antara daerah satu dengan daerah lainnya, pada masa penjajahan.

Pada saat merdeka, Pathol Sarang kemudian digunakan sebagai ajang perjudian.

Pathol Sarang saat ini dilakukan untuk melestarikan tradisi yang telah berlangsung turun temurun sejak nenek moyang.

Pemain Pathol Sarang

Pathol Sarang awalnya dipopulerkan oleh para nelayan di Kecamatan Sarang.

Pada saat ini, para pemain atau para jawara Pathol Sarang berasal dari berbagai Desa Sarang, maupun dari wilayah sekitar.

Baca juga: Mengenal Tradisi Sedekah Laut, Ritual Masyarakat Pesisir Indonesia 

Pemain Pathol Sarang berjenis kelamin laki-laki.

Pathol Sarang adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.

Latar belakang para pemain tersebut tidak lain karena tradisi ini berkembang di wilayah pesisir.

Cara Bermain Pathol Sarang

Olah raga tradisional Pathol Sarang dimainkan dengan mengandalkan kekuatan otot.

Para Pemain juga dilarang menendang, memukul, atau menyikut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com