KOMPAS.com - Pathol Sarang adalah seni gulat tradisioal khas Rembang, Jawa Tengah.
Pathol Sarang yang merupakan oleh raga tradisional yang digelar setiap tahun. Tujuannya tidak lain untuk menjaga kelestarian tradisi tersebut.
Para pemain Pathol Sarang akan saling menjatuhkan di atas area permainan.
Pada masa Kerajaan Majapahit, Pathol Sarang digunakan untuk mencari prajurit.
Makna permainan Pathol Sarang turut berubah dengan bergantinya zaman.
Pathol Sarang kemudian digunakan sebagai ajang adu domba, antara daerah satu dengan daerah lainnya, pada masa penjajahan.
Pada saat merdeka, Pathol Sarang kemudian digunakan sebagai ajang perjudian.
Pathol Sarang saat ini dilakukan untuk melestarikan tradisi yang telah berlangsung turun temurun sejak nenek moyang.
Pathol Sarang awalnya dipopulerkan oleh para nelayan di Kecamatan Sarang.
Pada saat ini, para pemain atau para jawara Pathol Sarang berasal dari berbagai Desa Sarang, maupun dari wilayah sekitar.
Baca juga: Mengenal Tradisi Sedekah Laut, Ritual Masyarakat Pesisir Indonesia
Pemain Pathol Sarang berjenis kelamin laki-laki.
Pathol Sarang adalah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Latar belakang para pemain tersebut tidak lain karena tradisi ini berkembang di wilayah pesisir.
Olah raga tradisional Pathol Sarang dimainkan dengan mengandalkan kekuatan otot.
Para Pemain juga dilarang menendang, memukul, atau menyikut.