SEMARANG, KOMPAS.com- Warga Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mungkin sudah tak asing dengan bangunan Gereja Paroki Santo Yosef atau yang sering disebut Gereja Gedangan.
Gereja Katolik yang berada di Kawasan Kota Lama, Jalan Ronggowarsito, Kota Semarang itu sampai saat ini masih berdiri kokoh.
Baca juga: 8 Fakta Home Alone, Tontonan Wajib di Liburan Natal dan Tahun Baru
Berdasarkan catatan sejarah, gereja tersebut berdiri pada 1870 hingga 1875 dengan tokoh yang terkenal bernama Monsinyur Albertus Soegijapranata.
Gereja Gedangan juga menjadi Gereja Katolik paling tua di Kota Semarang.
Baca juga: Berbagai Tradisi Natal Unik dari Seluruh Dunia, Tak Hanya Tukar Kado
Pemerhati Sejarah Kota Semarang, Johanes Christiono mengatakan, selain menjadi gereja Katolik paling tua di Kota Semarang, gereja tersebut juga pernah menjadi tempat persembunyian pejuang.
"Banyak pejuang yang bersembunyi di sana lewat pintu belakang," ungkap Johanes kepada Kompas.com, Senin 25/12/2023).
Baca juga: 5 Kegiatan Seru Bareng Keluarga untuk Merayakan Natal
Dia menjelaskan, saat perang lima hari di Semarang mulai 15-19 Oktober 1945 banyak pejuang yang kocar-kacir dan melarikan diri dari kejaran tentara Jepang.
Salah satu tempat persembunyian para pejuang adalah Gereja Gedangan yang saat itu dipimpin oleh Monsinyur Albertus Soegijapranata.
"Saat itu, Monsinyur Albertus Soegijapranata memutuskan sikap politik untuk memihak kepada Republik Indonesia," ucap Johanes.
Hal itulah yang membuat para pejuang dapat bersembunyi di Gereja Katolik tertua di Kota Semarang itu. Apalagi, saat itu Jepang sudah kalah perang dengan Amerika.
"Jepang saat itu sudah kalah perang dan Gereja Katolik punya dukungan dari luar," papar dia.
Baca juga: Ada Libur Natal, Ini Akses Gerbang Tol yang Kena Ganjil Genap Jakarta
Karena keputusan Soegijapranata tersebut, pasukan Jepang tak berani masuk ke Gereja Gedangan.
"Padahal, saat itu pejuang kemerdekaan ada bersembunyi di sana," imbuh dia.
Meski demikian, dia tak tahu pasti apa alasan pasukan Jepang tak berani masuk ke Gereja Gedangan.
Baca juga: Gereja Katedral Jakarta Siapkan 6 Kantong Parkir Saat Misa Natal 2023, Ini Lokasinya
"Ada dugaan pasukan Jepang tak masuk gereja tersebut karena bukan interniran," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.