PALEMBANG,KOMPAS.com - Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang telah rampung melakukan otopsi terhadap empat jenazah korban pembunuhan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
Hasilnya, keempat jenazah yang terdiri dari ayah, nenek dan dua anak dinyatakan tewas akibat benda tumpul di seluruh bagian tubuh korban. Pukulan itu mengenai bagian vital para korban hingga mereka pun tewas.
"Keempat korban tewas karena benda tumpul, rata-rata lukanya di bagian kepala," kata Dokter Forensik Bhayangkara Palembang Indra Nasution, Kamis (21/12/2023).
Baca juga: Sederet Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Muba Sumsel, Uang Rp 200 Juta Hilang Diduga Dirampok
Dua jenazah korban yakni, AU (5) dan saudara laki-lakinya MA (12) sempat dimakan hewan buas. Sehingga sebagian tubuh mereka hilang, terutama di leher dan betis.
"Jadi bagian itu bukan karena penganiyaan kalau melihat lukanya itu karena dimakan hewan buas,"ujarnya.
Ketika dilakukan otopsi, hanya jenazah Masturo (70) yang masih dalam keadaan utuh. Sementara tiga korban lainnya sudah mengalami pembusukan.
"Kemungkinan korban ini sudah tiga hari tewas, karena sudah ada belatung. Hanya jenazah neneknya yang masih bagus,"jelasnya.
Hasil pemeriksan forensik itu kemudian dikirim ke penyidik untuk mengejar pelaku pembunuhan satu keluarga itu.
Saat ini Polda Sumsel dan Polres Muba terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut .
Sebelumnya, satu keluarga korban pembunuhan di Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ditemukan tewas di tempat terpisah saat dievakuasi petugas.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasat Reskrim Polres Muba Iptu Dedi Kurniawan, jenazah Heri (50) beserta ibunya Masturo (70) ditemukan di dalam pondok dalam kondisi tangan terikat dan luka-luka.
Sedangkan, putri Heri yakni AU (5) ditemukan di dalam jamban belakang pondok. Sementara anak laki-lakinya MA (12) ditemukan di semak-semak dan masih menggunakan seragam pramuka.
“Seluruh korban mengalami luka-luka saat ditemukan kondisinya berbeda-beda. Dua di dalam pondok, satu di jamban dan satu lagi yang anak laki-laki di semak-semak,”kata Dedi,”Kamis (21/12/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.