Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Wasaka Banjarmasin, Jejak Sejarah Perlawanan Rakyat Banjar

Kompas.com - 16/12/2023, 13:22 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Benda-benda bersejarah bukti perlawanan rakyat Banjar terhadap penjajah Belanda di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada saat revolusi fisik tersimpan rapi di Museum Waja Sampai Kaputing (Wasaka).

Waja Sampai Kaputing adalah bahasa daerah Banjar yang dalam bahasa Indonesia berarti jangan pernah menyerah apapun yang dihadapi.

Museum Wasaka terletak di Jalan Kenanga, Kelurahan Sungai Jingah, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalsel.

Baca juga: Museum Negeri Bengkulu Gelar Pameran Senjata Tradisional

Bangunannya berdiri kokoh, sebagian besar terbuat dari kayu Ulin atau yang lebih dikenal sebagai kayu besi.

Museum Wasaka adalah bangunan rumah adat Banjar bernama Bubungan Tinggi. Usianya sudah lebih dari dua abad.

Masuk ke dalamnya, tersimpan koleksi bersejarah, utamanya senjata yang digunakan saat rakyat Banjar berperang mengusir pasukan Belanda.

Perlawanan itu sebagai upaya rakyat Banjar mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang kala itu sudah diproklamirkan Soekarno-Hatta.

Gambar Hasan Basri dan benda-benda peninggalannya tersimpan rapi di Museum Wasaka.KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Gambar Hasan Basri dan benda-benda peninggalannya tersimpan rapi di Museum Wasaka.

Sejarawan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Mansyur menerangkan, perlawanan rakyat Banjar atau yang lebih dikenal sebagai revolusi fisik itu terjadi pada tahun 1945 sampai dengan 1949.

"Awalnya itu kan rakyat Banjar menolak kedatangan Belanda yang balik lagi setelah RI merdeka. Jadi era revolusi fisik di Kalsel itu setelah proklamasi," ujar Mansyur kepada Kompas.com, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Museum Pusaka Nias di Sumut: Sejarah, Koleksi, dan Pendiri

Walaupun sudah merdeka, namun Belanda merasa Kalimantan masih menjadi negara bagian mereka.

Belanda akhirnya kembali masuk ke Kalsel dengan memboncengi pasukan sekutu yang ketika itu ingin melucuti pasukan Jepang yang dinyatakan kalah dalam Perang Dunia II.

"Makanya perjuangan ketika itu tidak lagi melalui jalur diplomasi, melainkan mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan, sekaligus perjuangan bergabung dengan Indonesia," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Regional
Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Regional
6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Regional
2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

Regional
Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Regional
Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Regional
Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Regional
Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com