Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejaring Rohingya Kabur dari Aceh ke Malaysia …

Kompas.com - 09/12/2023, 16:23 WIB
Masriadi ,
Khairina

Tim Redaksi

 

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Polres Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengungkap jejaring pelarian warga Rohingya asal Bangladesh dari kamp penampungan Eks Gedung Imigrasi Lhokseumawe ke Malaysia.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Henki Ismanto dalam konferensi pers, Jumat (8/12/2023) mengungkapkan, jaringan internasional terlibat dalam kasus pidana perdagangan orang itu.

“Informasi yang mereka sampaikan, ada seorang di Malaysia, menghubungi pria berinisial K. Lalu K ini merekrut warga lokal untuk membawa Rohingya dari kamp penampungan ke titik kumpul untuk seterusnya berangkat naik bus ke Medan,” kata Kapolres.

Baca juga: 3 Warga Aceh Pembawa Kabur 6 Warga Rohingya Menuju Malaysia Ditangkap

Dari Medan, Sumatera Utara, mereka akan diberangkatkan ke Malaysia.

“Pria inisial K masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO),” terangnya.

Dia menyebutkan, selama dua pekan terakhir, mereka telah membawa 30 Rohingya dari kamp penampungan. “Diangkut dalam tiga waktu terpisah, pertama diangkut tujuh orang, lalu 16 orang dan terakhir tujuh orang,” katanya.

Dia menyebutkan, nama-nama yang dijemput dari penampungan telah ditentukan.

“Sehingga mereka sudah diseleksi sesuai pesanan,’ katanya.

Polisi berhasil menangkap tiga pelaku yang bertindak sebagai penjemput. Mereka adalah R (50) dan D (25) warga Desa Uteun Kot, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Satu lainnya H (41) warga Desa Blang Bayu, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara.

Mereka menerima upah dari pria berinisial K sebesar Rp 300.000 per warga Rohingya.

“Tugas mereka hanya menjemput dari kamp penampungan, lalu menaikkannya ke bus untuk ke Medan. Mereka sendiri tidak ikut ke Medan,” terangnya.

Baca juga: Sosok Kakek 70 Tahun di Balik Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh...

Sedangkan enam warga Rohingya yang dibawa kabur yaitu Razu (20),  Rohidullah (19), Mainuddin (20), Hadayet Ullah (19), Muhammad Syakil (23) dan Ismail (18).

Sayangnya, enam warga Rohingya ini mengaku tidak bisa bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Sehingga tidak bisa diwawancarai.

“Saat ini mereka warga Rohingya masih di Polres. Sedangkan tiga tersangka langsung ditahan,” pungkasnya.

Dalam catatan Kompas.com, sepanjang warga Rohingya terdampar di Aceh, lazim mereka akan melarikan diri dari penampungan yang telah disiapkan. Umumnya mereka kabur ke Malaysia. 

Dua bulan terakhir, gelombang Rohingya mendarat ke Aceh. Lebih 1.000 warga Rohingya kini ditampung di Kota Sabang, Kabupaten Pidie, dan Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Saat awal mendarat, mereka mengaku negara tujuannya memang Indonesia. Belakangan, mereka kabur ke Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com