Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pendaki yang Rayakan Tahun Baru di Gunung Merbabu Menurun

Kompas.com - 07/12/2023, 10:40 WIB
Labib Zamani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Nurpana Sulaksono mengungkapkan, jumlah pendaki yang merayakan malam pergantian tahun baru 2024 di Gunung Merbabu menurun dari tahun sebelumnya.

Hal ini terungkap dari data pemesanan via online.

Penurunan jumlah pendaki yang merayakan malam pergantian tahun baru di Gunung Merbabu diduga karena cuaca.

Baca juga: Kerugian akibat Banjir Bandang di Lereng Merbabu Capai Rp 800 Juta

"Untuk booking online, tidak seperti biasa pengunjungnya (menurun). Mungkin ini karena cuaca juga baru musim hujan dan sebagainya sehingga untuk booking online untuk saat ini mengalami penurunan," kata Nurpana dihubungi Kompas.com, Rabu (6/12/2023).

Berdasarkan data jumlah pendaki yang melakukan pemesanan online, saat ini tercatat ada 558 pendaftar untuk jalur pendakian Selo, kemudian Suwanting ada 160 pendaki, dan Cutel masih kosong.

Nurpana mengatakan ada lima jalur pendakian Gunung Merbabu. Adapun dari lima jalur pendakian yang sampai saat ini masih ditutup untuk pendakian yakni jalur Thekelan dan Wekas.

Baca juga: Sempat Terbakar, 1.600 Meter Pipa di Gunung Merbabu Kembali Rusak akibat Banjir Bandang

Nurpana berkata, mengingat cuaca saat ini musim hujan, para pendaki yang ingin merayakan malam pergantian tahun baru diharapkan membawa peralatan lengkap.

Kemudian bagi para pendaki yang berada di lokasi tetap berhati-hati, tidak berjalan di malam hari karena kondisi jalan licin dan tidak membawa senjata tajam.

"Tentunya kami harapkan, kami sarankan pendaki yang tidak sehat atau punya riwayat sakit disarankan tidak naik gunung," terang Nurpana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-24 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com