UNGARAN, KOMPAS.com - Total ada 16.000 meter pipa saluran air di lereng Gunung Merbabu yang rusak akibat kebakaran pada Jumat-Senin (27-30/10/2023) lalu. Akibat pipa meleleh terbakar, pasokan air untuk warga pun terganggu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan, kerusakan tersebut menjadikan warga di delapan dusun bergantung pada dropping air.
"Kalau desanya dari Tajuk dan Batur. Tapi untuk dusun, ada warga dari delapan dusun yang terdampak," jelasnya, Selasa (14/11/2023).
Baca juga: Sepekan Kebakaran Gunung Merbabu, Warga Masih Alami Batuk dan Sesak Napas
Delapan dusun tersebut adalah Gedong, Ngaduman, Sokowolu, Macanan dan Cengklik. Selanjutnya Thekelan, Nglelo, dan Tayeman.
Alex mengungkapkan, setiap hari disediakan 30 tangki air bersih untuk memenuhi kebutuhan warga di delapan dusun tersebut.
"Kita sifatnya on call, jadi jika air di tandu warga habis, langsung dikirim sesuai kebutuhan agar warga tidak kekurangan," jelasnya.
Menurut Alex, perbaikan pipa akan dilakukan minggu ini, setelah inventaris kebutuhan selesai.
"Minggu ini akan dimulai perbaikan. Kalau yang sudah berlangsung perbaikan saat ini merupakan bantuan dari berbagai pihak, termasuk CSR, tapi tetap dibawah koordinasi BPBD, kita lakukan secara terpadu," paparnya.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi di Gunung Merbabu pada Jumat-Senin (27-30/10/2023). Total lahan yang terbakar seluas 848,5 hektar.
Wilayah yang paling terdampak ada di wilayah Kabupaten Semarang, yakni 489,8 hektar. Selanjutnya di Kabupaten Boyolali ada 191,7 hektar dan Kabupaten Magelang ada 167 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.