UNGARAN, KOMPAS.com - Upaya perbaikan pipa air yang rusak akibat kebakaran di Gunung Merbabu mulai dilakukan secara bertahap. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak dilakukan dropping air bersih secara berkala.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulan Bencana Daerah (Kalakhar BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan, saat ini sedang dalam tahap pendataan pipa yang rusak.
"Ini didata dulu semua yang rusak, pengadaan, nanti langsung pengerjaan. Kita usahakan secepatnya bisa terpasang kembali," ujarnya saat dihubungi, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: Kebakaran Gunung Merbabu, Monyet dan Kijang Ditemukan Mati
Alex mengungkapkan karena pipa air belum terpasang, maka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dilakukan dropping air.
"Dropping dilakukan untuk warga di lima dusun, Gedong, Sokowolu, Ngaduman, Cengklik, dan Sokowolu Kecamatan Getasan," ungkapnya.
"Pemerintah daerah dengan instansi terkait terus berkoordinasi untuk secepatnya mengatasi masalah perpipaan ini, kita rekap semua yang dibutuhkan," kata Alex.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran terjadi di Gunung Merbabu pada Jumat (27/10/2023). Akibat peristiwa tersebut, 91 warga dari Dusun Gedong dan Ngaduman Desa Tajuk Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang sempat diungsikan ke Balai Desa Batur.
Hujan selama dua malam, pada Minggu-Senin (29-30/10/2023) berhasil memadamkan api di Gunung Merbabu.
Plt Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), Nurpana Sulaksono mengatakan dari perhitungan total lahan yang terbakar seluas 848,5 hektar.
Lahan yang paling terdampak ada di wilayah Kabupaten Semarang, yakni 489,8 hektar, Kabupaten Boyolali ada 191,7 hektar dan Kabupaten Magelang ada 167 hektar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.