KOMPAS.com - Kebakaran melanda Gunung Merbabu sejak Jumat (27/10/2023).
Akibat kejadian ini, sekitar 50 warga Dusun Ngaduman, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, dievakuasi ke Balai Desa Batur sejak Sabtu (28/10/2023) pagi.
Sejumlah warga mengeluhkan sesak napas dan mata pedih akibat asap kebakaran hutan yang menyebar ke permukiman.
"Kami khawatir asap semakin menganggu kesehatan, terutama pernapasan, sehingga lebih baik dievakuasi ke tempat yang lebih aman," ujar seorang warga, Sulis, Sabtu.
Baca juga: Kebakaran Merbabu Meluas, Lansia dan Anak-anak Dievakuasi
Salah satu tim kesehatan puskesmas, Anis, mengatakan, rata-rata keluhan warga adalah mata pedih atau pedas.
"(Mata) pedas, sesak (napas). Kalau sesak mungkin karena panik ya," ucapnya, Sabtu, dikutip dari Kompas TV.
"Lansia, anak-anak, bumil, ibu menyusui harus diselamatkan dulu dengan dievakuasi dengan dibawa ke sini," sambungnya.
Baca juga: Lereng Merbabu Terbakar, Sulit Dipadamkan karena Medan Jurang
Sementara itu, Camat Getasan Slamet Widada menuturkan, warga mulai terdampak asap kebakaran Merbabu sejak Jumat malam.
"Setelah ada laporan tersebut, relawan sudah mendistribusikan masker serta oksigen untuk warga di Desa Tajuk dan Batur," ungkapnya, Sabtu.
"Terparah di Sokowolu, Gedong, Ngaduman, dan Batur. Kalau dari api, memang permukiman aman, tapi asap yang mengganggu masyarakat," imbuhnya.
Baca juga: Pipa Rusak Akibat Kebakaran di Merbabu, Warga Kesulitan Air Bersih