Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Diselundupkan ke Tarakan, 73 Sepatu Branded Ilegal Asal Malaysia Diamankan di Nunukan

Kompas.com - 28/11/2023, 20:41 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Tim Second Flaat Quick Response (SFQR) LANAL Nunukan, Kalimantan Utara, mengamankan 73 pasang sepatu branded illegal asal Malaysia, yang hendak diselundupkan ke Kota Tarakan melalui perairan Nunukan.



Danlanal Nunukan Letkol Laut (P) Handoyo mengungkapkan, ada perubahan modus penyelundupan yang dilakukan.

Baca juga: Diselundupkan ke Kepri, Rokok Ilegal Asal Singapura Senilai Rp 14 Miliar Diamankan



"Sebelumnya penyelundupan dilakukan dengan paket karung besar ballpress, saat ini, dipecah dalam paket kecil menggunakan kardus berisi beberapa pasang untuk mengelabuhi petugas," ujarnya, Selasa (28/11/2023).



Selain itu, kardus berisi paket sepatu branded tersebut diisi pakaian untuk menyembunyikan keberadaan sepatu bekas great sortir dengan kondisi fisik masih di atas 70 persen.



Handoyo menuturkan, pengungkapan berawal dari informasi inteligen yang mencurigai empat paket kardus besar yang dititipkan dalam sebuah speed boat reguler rute Nunukan-Tarakan.



Operasi penyekatan dilakukan di sejumlah dermaga tradisional, sampai akhirnya petugas menemukan 4 kardus mencurigakan yang dimaksud.

"Kecurigaan menguat saat barang yang dititipkan tidak diketahui siapa pemiliknya. Saat kita periksa, ternyata isinya sepatu bekas impor branded asal Malaysia,"jelasnya.

Jika di Nunukan, lanjutnya, sepasang sepatu branded ilegal dengan merek Adidas, Nike, New Balance, Umbro, hingga Balenciaga dijual mulai Rp 500.000 sampai lebih Rp 1 juta.

"Kita komitmen untuk melakukan penindakan penyelundupan ilegal. Ini untuk menjaga iklim stabilitas produk dalam negeri. Barang yang kita amankan, kita serahkan ke Bea Cukai untuk penindakan lebih lanjut," tegasnya.



Dihubungi terpisah, Kepala Kantor Pengawasan dan Penindakan Bea Cukai (KPPBC) Nunukan, Danang Seno Bintoro, mengapresiasi apa yang dilakukan SFQR LANAL Nunukan.



Danang juga berharap sinergytas yang terjalin bersama seluruh APH di perbatasan RI-Malaysia kian solid, demi kedaulatan penegakan hukum.



"Dan kami imbau masyarakat agar tak lagi coba coba masukkan barang illegal. kami komitmen dan tidak toleransi terhadap upaya penyelundupan ilegal," kata dia.



Baca juga: Bawa Kayu Ilegal, Sopir Truk Ditangkap di Riau

Danang kembali menegaskan, KPPBC Nunukan tidak bakal berkompromi jika menyangkut kegiatan ekspor impor ilegal. Sebab, wilayah perbatasan negara memiliki kerawanan dan patut mendapat perhatian khusus dalam pengawasan dan penindakan aksi aksi pelanggaran hukum.



"Kalau masyarakat melihat aksi illegal jangan ragu laporkan ke kami. KPPBC Nunukan selalu merah putih. Bahkan ketika ada petugas kami menjadi backing aksi illegal, sampaikan saja, akan kita tindak tegas," kata dia.



"Mari kita jaga ketentuan yang ada sesuai peraturan yang berlaku. Kita semua berkewajiban menjaga kepentingan industri dalam negeri," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com