KUPANG, KOMPAS.com -KJ (46), warga Desa Maumutin, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan percobaan bunuh diri dengan menusuk perutnya hingga mengalami luka parah.
"Kasus percobaan bunuh diri ini terjadi di rumah (warga) kemarin," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, kepada Kompas.com di Kupang, Senin (27/11/2023).
Baca juga: Diduga gara-gara Putus Cinta, Siswa SMK di Kupang Bunuh Diri
Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Raihat, yang mendapatkan Informasi percobaan bunuh diri, kemudian membawa korban ke rumah sakit.
Ariasandy menyebut, Kris nekat mencoba bunuh diri diduga karena faktor ekonomi.
"Menurut pengakuan korban bahwa selami ini korban sudah berusaha membangun sebuah usaha warung makan bertempat di kampung Turiskain, namun usahanya mengalami kebangkrutan," kata Ariasandy.
Baca juga: Guru SD di Kupang Diduga Cabuli 3 Siswi di Ruang Kelas, Dilaporkan ke Polisi
Karena bangkrut, lanjut dia, KJ lalu beralih menjadi tukang ojek pangkalan.
Namun, ekonominya justru tidak membaik. KJ bahkan diduga tak sanggup membeli beras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Aksi percobaan bunuh diri itu diketahui warga setempat dan dilaporkan ke polisi.
"Korban mengalami luka robek pada perutnya karena ditusuk mengunakan pisau," kata Ariasandy.
Saat ini, KJ menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua, Kabupaten Belu.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.