KOMPAS.com - Kasus penemuan kerangka manusia yang dicor di lantai kamar rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur akhirnya terungkap.
Korban adalah Fitriani, warga asal Konawe, Sulawesi Tenggara yang menikah siri dengan Suprio Handono alias SH (31), tersangka pembunuhan.
Berikut ini sederet fakta terkait kasus pembunuhan yang dilakukan SH di rumah warisan orangtuanya tersebut.
Kasus pembunuhan ini terbongkar setelah rumah yang dibeli oleh Sugeng Riyadi (46) akan direnovasi dan ditemukan kerangka manusia dicor di lantai salah satu kamar.
Polisi memperkirakan kerangka manusia yang diduga berjenis kelamin perempuan itu sudah terkubur di lokasi lebih dari satu tahun yang lalu.
Baca juga: Kerangka Manusia Dicor di Blitar adalah Korban Pembunuhan Suaminya Sendiri
Polisi melihat adanya ketidakwajaran pada kasus tersebut dan melakukan penyelidikan.
Warga sekitar meyakini bahwa kerangka manusia yang ditemukan adalah jasad dari Fitriani, ibu muda yang berasal dari Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Setelah diselidiki dan pemeriksaan sejumlah saksi, Satreskrim Polres Blitar Kot memastikan korban adalah Fitriani, berusia 21 tahun yang dibunuh oleh suaminya sendiri.
"Telah terpenuhi dua alat bukti untuk menjerat SH, pemilik rumah pertama, untuk ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan istrinya sendiri yang bernama saudari Fitriani tersebut,” kata Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar, di Mapolres Blitar Kota, Jumat (24/11/2023).
Pihak keluarga mengungkap Fitriani sudah lama tidak pulang kampung, ternyata korban dibunuh SH sejak 2 tahun lalu.
"Menurut pihak keluarga yang diwakili kakak kandung Fitriani, terakhir keluarga di Sulawesi berkomunikasi melalui telepon sekitar dua tahun lalu,” ujarnya, Kamis (23/11/2023).
Hal serupa diungkap kakak ipar SH, Subagyo (53); dan ketua RT setempat, Sunaryo.
Baca juga: Faktor Asmara Jadi Pemicu Suami Bunuh dan Cor Istri di Lantai Rumah di Blitar
Mereka menyatakan, selama dua tahun terakhir, kabar dan keberadaan Fitriani tak diketahui.
Kakak ipar SH, Subagyo mengatakan, keluarganya dan warga tidak menaruh curiga terhadap tak terlihatnya Fitriani selama dua tahun terakhir karena SH dan korban sudah bercerai.
“SH menyikapinya dengan memutuskan berpisah dengan Fitriani, dan menyerahkan istrinya itu kepada pria lain itu. Bahkan, waktu penyerahan itu, saya ikut menyaksikan,” ucapnya.