KOMPAS.com - Sivlan Angi, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (23/11/2023).
Sebelum meninggal, Sivlan sempat orasi di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka bersama jaringan HAM pada Kamis pagi.
Aksi tersebut dilakukan untuk menuntut Kejari Sikka membongkar aliran dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) tahap I Triwulan II tahun anggaran 2023 senilai 642.159.226 juta.
Mereka juga mempertanyakan belum ditahannya bendara dinas yang diduga ikut terlibat dalam kasus korupsi dana tunjangan profesi guru tersebut.
Baca juga: Usai Orasi di Kejari, Aktivis HAM di Sikka Pingsan lalu Meninggal
Termasuk meminta kejelasan kasus dugaan korupsi d Perumda Wairpuan.
Selain itu para peserta aksi mempertanyakan sikap kejari Sikka yang tidak megizinkan jaringan HAM Sikka untuk bertemu Kepala Kejari.
Pagi itu, Sivlan sempat melakukan orasi pertama. Lalu ia sempat beristirahat sebelum melanjutkan orasi kedua.
Hal tersebut dijelaskan Petrus Yopi, salah satu wartawan yang meliput kegiatan tersebut. Namun Sivlan tak menyelesaikan orasi keduanya.
Di tengah orasi, ia pingsan dan tak sadarkan diri.
"Pada saat melanjutkan orasi kedua, Pak Sivlan tidak sempat menyelesaikan orasinya. Dia tiba-tiba duduk ambil air mineral dan sempat minum air," ungkap Petrus.
Baca juga: Kisah Natalia, Balita Gizi Buruk di Sikka yang Butuh Uluran Tangan untuk Biaya Berobat
Dalam orasinya yang terekam Pos Kupang, Sivlan terlihat marah saat peserta demo diadang petugas keamanan dari Kejaksaan Negeri Sikka dan puluhan anggota Polres Sikka.
"Kamu anggap masyarakat sipil tidak punya nilai sesungguhnya kamu yang tidak punya nilai apa-apa," ujar Sivlan Angi dalam orasi pertama.
Sivlan sempat diminta berhenti oleh Korlap 2, Heni Hungan karena pada malam sebelumnya, Sivlan begadang hingga larut malam untuk mempersiapkan aksi, Kamis, 23 November 2023.
Pater Ignasius Ledot, salah satu anggota jaringan HAM Sikka mengungkapkan, pada aksi damai jaringan HAM Sikka itu, Sivlan Angi dipercaya sebagai Korlap 1.
"Memang dalam orasi pertama, beliau dalam keadaan marah, seperti kami yang lain juga marah dan dia meluapkan kemarahan kami kepada pihak kejaksaan yang menutup gerbang pada aksi ini," kata Pater Ignasius di IGD RSUD Tc Hillers Maumere, Kamis (23/11/2023).