Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Warga Aceh Tolak Kedatangan Pengungsi Rohingya

Kompas.com - 20/11/2023, 16:35 WIB
Masriadi ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

 

ACEH UTARA, KOMPAS.com – Sejumlah warga di Kabupaten Bireuen dan Aceh Timur, Provinsi Aceh, menolak kedatangan ratusan warga Rohingya.

Seperti diketahui, dalam sepekan ini, ada ratusan warga Rohingya yangberlabuh di Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Timur.

Mereka berasal dari kamp penampungan di Bangladesh. 

Baca juga: Sulit Meyakinkan Warga yang Telanjur Terluka oleh Sikap Rohingya

Kepala Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Rahmat Kartolo, mengatakan, rakyat Aceh dikenal memuliakan tamu. Hal ini terlihat saat beberapa waktu lalu warga desa menerima kedatangan warga Rohingya.

Baca juga: Kisah di Balik Penolakan Pengungsi Rohingya di Aceh, yang Mendarat Siap Angkat Kaki Lagi

Namun, belakangan, warga Rohingya kerap berbuat onar dan tidak tertib akan peraturan desa. Sehingga, membuat warga enggan kembali menerima mereka.

“Apalagi mereka hanya transit saja. Yakin sajalah mereka akan melarikan diri lagi. Itu berdasarkan pengalaman kita sebelumnya,” ujar Rahmat saat dihubungi, Senin (20/11/2023).

Hal serupa disampaikan warga Kepala Desa Kuala Pawon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Mukhtar.

Mukhtar mengatakan, warga tidak mengizinkan warga Rohingya turun dari perahu kayu yang mengangkut mereka.

“Warga langsung menghalau dan menolak mereka agar tidak turun ke darat. Jadi, bukan sudah turun ditolak ke laut,” katanya.

Mukhtar mengatakan, warga sudah menyampaikan penolakan itu kepada United Nations High Commisioner For Refugees (UNHCR) atau Badan Pengungsi Dunia.

Ratusan warga Rohingya di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabuapten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (19/11/2023)KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Ratusan warga Rohingya di Tempat Penampungan Ikan (TPI) Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabuapten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (19/11/2023)

Sementara, Kepala Hubungan Masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bireuen, Azmi berharap warga Rohingya menjadi perhatian serius UNHCR.

“Silakan UNHCR buat kamp penampungan sendiri, milik sendiri. Begitu anak Rohingya terdampar, bisa segera dievakuasi ke lokasi yang lebih layak milik UNHCR. Kalau pemda tak punya lokasi penampungan,” tegasnya.

Kini, warga Rohingya yang mendarat di Bireun, ditampung di Tempat Penurunan Ikan (TPI) Lapang Barat, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen.

Belum jelas sampai kapan mereka akan bertahan di lokasi penampungan ini.

5 kapal angkut warga Rohingya tiba di Aceh 

Ada lima kapal pembawa warga Rohingya yang berlabuh di Aceh. Kapal pertama pada 14 November 2023 di Kabupaten Pidie dengan membawa 194 warga. Besoknya, kapal kedua berlabuh di Kabupaten Pidie dengan membawa 147 warga. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com