Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Palsu Banyak Beredar, Pedagang Pasar Pagi Salatiga Resah

Kompas.com - 17/11/2023, 09:46 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Pedagang Pasar Pagi Kota Salatiga resah dengan adanya peredaran uang palsu. Intensitas peredaran tersebut meningkat selama satu minggu terakhir.

Seorang pedagang ayam potong di Pasar Pagi, Abdul Azis mengatakan, uang palsu yang beredar adalah pecahan Rp 50.000.

"Kebanyakan yang menjadi korban adalah pedagang ayam," jelasnya, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Beli Motor Pakai Uang Palsu, 2 Warga Brebes Ditangkap

"Jadi yang disasar adalah pedagang yang terhitung ramai, sehingga tidak bisa fokus mengecek kondisi keaslian uang tersebut," jelasnya.

Azis mengungkapkan, pada Jumat (17/11/2023) pagi, ada pedagang yang sadar terkait keaslian uang tersebut.

"Pelaku yang membeli pakai uang palsu tersebut sempat diteriaki. Tapi karena sudah agak jauh dan tidak semua orang memerhatikan, pelaku melarikan diri," terangnya.

Menurut Azis, pelaku beraksi di Pasar Pagi Salatiga seminggu terakhir ini.

"Karena pedagang yang menerima uang palsu, lapor ke pengurus paguyuban. Sehingga dari paguyuban, menginformasikan agar pedagang selalu berhati-hati," ujarnya.

Dia juga mendapat uang palsu tersebut.

"Saya tidak mengetahui saat pelaku membeli pakai uang palsu, dapat Rp 50.000. Pelaku perempuan dan badannya gendut," kata Azis.

Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Salatiga Reni Mulyaningsih mengatakan, pelaku diduga sudah beberapa hari ini mengedarkan uang palsu.

"Kami meminta pedagang untuk selalu waspada dan mengecek keaslian uang yang diterima," terangnya.

Terpisah, Kasi Humas Polres Salatiga Iptu Henri Widyoriani mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat melakukan transaksi. Dia juga meminta pedagang melapor ke polisi jika ada yang mencurigakan.

"Tetap harus dilihat, diraba, diterawang agar tidak menjadi korban peredaran mata uang palsu ini. Perhatikan hologram yang ada di setiap mata uang kertas," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com