MEDAN, KOMPAS.com - Video yang menunjukkan seorang pria paruh baya duduk bertelanjang dada di tengah jalan, lalu menumpuk-numpuk uang pecahan Rp 100 ribu, bak bermain Monopoli merebak di media sosial.
Peristiwa itu disebutkan terjadi di Jalan Kartini, Kelurahan Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Berdasarkan unggahan di akun Instagram @info.negri, ulah pria tersebut menyedot perhatian pengguna jalan.
Baca juga: Cara Melatih Pikiran untuk Healing dari Kecemasan dan Depresi
Sambil berteriak dia mengajak pengguna jalan untuk adu kekayaan.
Δε?τε αυτ? τη δημοσ?ευση στο Instagram.
"Ayo bertanding, siapa yang kaya-kaya itu? Di atas langit, masih ada langit, artinya apa? Sudah kaya kita, ada yang lebih kaya, sudah pintar kita ada yang lebih pintar tapi kita," kata lelaki itu.
Sejurus kemudian, pria itu tampak sesekali tidur telentang sambil berteriak-teriak tak tentu arah.
Bintara Seksi Humas Polres Tapteng Briptu Poniton saat dikonfirmasi membenarkan adanya adegan di video tersebut.
Pria itu diketahui bernama Tambok Hamonangan Hutabarat (52) warga Kelurahan Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapteng.
Baca juga: 7 Gaya Hidup Sehat yang Bantu Atasi Depresi
"Kejadiannya itu Sabtu (4/11/2023), pukul 07.15. Polisi langsung mengambil tindakan dengan mengamankan pria itu dan menyerahkan kepada pihak keluarga," ujar Poniton saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Senin (6/11/2023).
Menurut Poniton selama ini Tambok mengalami depresi, dan sebelum peristiwa terjadi dia sempat mengambil uang miliknya sebesar Rp 350 juta di Bank BRI Cabang Sibolga.
"Lalu dia (Tambok) duduk di tengah jalan sambil meletakkan sejumlah uang pecahan Rp 100 ribu dan berteriak dengan suara besar," ujar Poniton.
Namun Poniton tidak merinci apa yang menyebabkan Tambok mengalami depresi dan berulah seperti video viral yang beredar.
"Kami tidak punya kapasitas mengonfirmasi (penyebab depresinya) karena di sini kami (hanya), mengamankan pria tersebut sehingga tidak menimbulkan kemacetan arus lalu lintas dan mengganggu aktivitas masyarakat," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.