KOMPAS.com - Tabungan Rp 1,4 miliar milik Ratna Aprianingsih, warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel), lenyap akibat phising.
Padahal, uang tersebut merupakan hasil jerih payah Ratna dan suaminya.
Ibu mertua Ratna, Zainar, mengatakan, uang tersebut dikumpulkan dari berdagang kelontong di Pasar Martapura di OKU Timur, dan ada juga usaha di Lampung.
"Jadi anak saya usaha dagang inilah. Menantu saya Ratna yang ngurus soal keuangan," ujarnya, Selasa (31/10/2023).
Zainar menuturkan, lenyapnya tabungan miliaran rupiah itu diketahui saat Ratna hendak membayar barang belanjaannya. Namun, saat akan membayar via mobile banking, transaksi gagal.
Baca juga: Pelaku Phishing Bermodus APK via WhatsApp Ditangkap, Kuras Rp 1,4 M Tabungan Korban
Keesokan harinya, Ratna mencoba transfer kembali. Akan tetapi, dia lagi-lagi gagal.
"Waktu dicek saldonya sudah kosong. Rencananya uang tersebut untuk membayar tanah di daerah Lubuklinggau Rp 700 juta dan Rp 700 juta memang tabung lama. Setelah kejadian tersebut, saldo di rekening tersebut kosong sudah dikuras habis," ucapnya.
Saat ini, salah satu pelaku phising sudah ditangkap polisi. Zainar pun berharap agar uang tersebut bisa dikembalikan.
"Ya saya harap uang tersebut bisa kembali lagi, karena itu yang kami harapkan," ungkapnya.
Baca juga: Pelaku “Phishing” Rp 1,4 Miliar di Sumsel Ternyata Guru dan Agen Brilink
Adapun salah satu pelaku phishing yang telah diringkus polisi bernama Doni Antoni, warga Jalan Tanjung Kodok, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.
Polisi membekuk pelaku di Perumahan Villa Malibu, Tegal Binangun, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Kamis (26/10/2023).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo menjelaskan, modus pelaku adalah mengirim undangan dengan format .APK melalui Whatsapp.
Ketika korban mengeklik file tersebut, datanya langsung diketahui pelaku, termasuk password dan akun mobile banking milik korban.
“Di sanalah, pelaku langsung mengambil tabungan korban," tuturnya, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Kasus Oknum Pegawai Bank Curi Uang Nasabah Rp 5 M di Riau, Apa Itu Phishing dan Skimming?