KOMPAS.com - Mayat seorang pria ditemukan di dalam karung di dalam parit Jalan Cempaka, Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (27/10/2023) sekitar pukul 05.30 Wita.
Korban diketahui bernama Muhammad Alfarizi alias Alfa (19) yang dilaporkan hilang oleh keluarganya ke Polsek Samarinda Ulu sejak Rabu (25/10/2023).
Dari keterangan kakak korban, Amrullah (29), adiknya terakhir kali meninggalkan rumah untuk memodifikasi motor yang baru dibelinya di Jalan Lambung Mangkurat, Kota Samarinda.
"Dia bilang ke sepupu kami, namanya Iki. Katanya kalau sudah sampai di Lambung Mangkurat dia nyuruh Iki telpon supaya ada alasan pulang," beber Amrullah.
Pada pukul 21.00 Wita, Iki menelepon Alfa dan bersandiwara marah menyuruh korban segera pulang. Namun hingga tengah malam, remaja lulusan SMA itu tak kunjung pulang.
"Ibu saya sudah nangis nyari adik saya ini. Apalagi nomornya sudah tidak aktif," kenang Amrullah.
Keluarga sempat meminta bantuan polisi untuk melacak keberadaan ponsel korban. Dari hasil pelacakan menunjukkan korban berada di Jalan Dahila, Kecamatan Samarinda Kota.
Namun saat dihampiri, korban tak berada di sana.
Tak berselang lama, pihak keluarga melihat seorang pria mengendarai motor milik korban. Dengan cepat, keluarga pun membuntuti pria yang belakangan diketahui bernama TS (17).
TS ternyata menuju ke wilayah Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara dan tiba pada Kamis (26/10/2023) dini hari.
Baca juga: Mengapa Samarinda Dijuluki Kota Tepian?
Di Timbau, TS sembunyi di toilet umum sebuah warung makan dan meninggalkan motor milik korban begitu saja di teras depan.
Keluarga korban sempat bertanya kepada TS mengenai keberadaan Alfa. Setelah didesak, remaja 17 tahun itu mengaku telah menganiaya Alfa hingga pria 19 tahun itu tewas di Jalan Dahlia.
Lokasi penganiyaan berada di sebuah pondok di belakang salah satu kantor kedinasan Pemkot Samarinda.
Meski sempat berbohong, TS akhirnya menunjukkan lokasi tempat pembuangan mayat Alfa yang sudah dibungkus dua karung beras dan dibuang di dalam parit di Jalan Cempaka.
Amrullah menduga TS tega menghabisi nyawa korban karena ingin menguasai sepeda motor korban.