PURWOREJO, KOMPAS.com - Musim kemarau disertai fenomena el nino, membuat sumber air di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, kering.
Akibatnya sejumlah desa di Kabupaten Purworejo kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur-sumur warga sudah tak dapat lagi mengeluarkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Salah satu desa terdampak kekeringan adalah Desa Winong Kidul, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Di desa ini, sudah 5 bulan, ratusan keluarga sangat membutuhkan air bersih.
Baca juga: Ganjar-Mahfud Daftar ke KPU, Keluarga dan Relawan di Purworejo Tasyakuran Bagi-bagi Air Bersih
Bahkan sejak 2 bulan terakhir, mereka hanya mengandalkan bantuan droping dari pemerintah dan sejumlah dermawan.
Jalan masuk ke Desa Winong Kidul khususnya Dusun Ngabean, nampak berdebu jika dilalui kendaraan. Hal ini membuat rumah-rumah di sekitarnya kotor karena debu.
Setiap seminggu sekali, truk bantuan air ke desa ini datang. Warga pun sudah menyiapkan bak-bak penampungan yang terbuat dari terpal dan plastik.
Baca juga: Dampak Kemarau Panjang, 11 Kecamatan dan 21 Desa di Trenggalek Krisis Air Bersih
Warga bergotong-royong membuat bak penampungan sederhana. Bak penampungan dibuat persegi panjang berukuran 5x4 meter.
Kerangka bak penampungan dibuat dengan menggunakan bambu dan di dalamnya diberi terpal dan plastik.
Saat truk pengangkut air datang, wargapun sudah antre dengan menenteng ember-ember air. Anak-anak kecil pun bersorak sorai karena air di desa ini langka.
"Banyune teko, banyune teko (airnya datang, airnya datang," teriak anak-anak Desa yang kegirangan mengetahui sumber kehidupannya sudah datang.
Tak pandang umur, lansia, anak-anak, ibu-ibu dan semua warga turut mengantre air saat truk pengangkut air datang pada Sabtu (21/10/2023).
Mereka sangat antusias mengumpulkan ember demi ember air yang dibawa oleh seorang dermawan ini.
Terlihat ibu-ibu dengan menggendong balita berumur sekitar 3 tahun juga turut mengambil air dengan menggunakan galon air mineral.
Dengan senyum bahagia, galon berukuran 10 liter tersebut diangkat dan dibawa ke rumahnya yang berjarak sekitar 300 meter dari truk pengangkut air.
Kepala Dusun Ngabean, Desa Winong Kidul Setyo Utomo mengatakan, sejak musim kemarau, yang terjadi sekitar 5 bulan lalu, warga sulit mendapatkan air bersih.