Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Sensasi Bersantap di Kedai Pinara, Tempat Makan Viral yang Punya Cara Unik Memanggil Nama Pelanggan

Kompas.com - 18/10/2023, 11:32 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kedai Pinara yang terletak di kawasan Gor Tri Lomba Juang, tepatnya di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang, sempat viral di media sosial baru-baru ini.

Bahkan deretan artis Ibu Kota seperti Abidzar Al-Ghifari, Baskara Mahendra, Adipati Dolken, Vino G Bastian, Band Kotak, Sheila on 7, TBA Official, dan masih banyak lainnya pernah mampir di kedai mungil satu ini.

Benar saja, kedai Chinese food satu ini tampak mengundang antusias masyarakat Kota Semarang bahkan luar kota lantaran memiliki cara unik saat memanggil nama pelanggannya.

Meneriakkan nama dengan nada dan gurauan yang khas, pemilik Kedai Pinara, Mentik Wangi, juga memiliki gerakan atau lambaian yang unik.

"Atas nama pacarnya Haechan", "Atas nama sayangku, cintaku, manisku", "Atas nama bojone Mingyu", "Atas nama Takbir", "Tingkiwingki", "Atas nama cukurukuk", "Atas nama spontan", "Atas nama Edo maem ndak Do", "Atas nama Tiara cantik nih bos, senggol dong", merupakan beberapa panggilan unik yang ditujukan kepada para pelanggan Kedai Pinara.

Baca juga: Menikmati Soto Ayam Pak No, Legendaris di Pasar Johar Semarang sejak 1970-an

Puluhan orang duduk berjejer memadati deretan kursi di depan kedai. Sebagian orang asyik mengobrol. Selebihnya terlihat antusias mendengar panggilan nama yang unik dari pegawai Kedai Pinara.

Salah satu pengunjung Kedai Pinara, Dea mengaku sengaja datang ke Kedai Pinara untuk membuktikan rasa penasarannya dari sejumlah konten yang tersebar dan viral di media sosial.

Selain ingin merasakan cita rasa masakan khas China, Dea juga ingin melihat suasana Kedai Pinara secara langsung.

"Sebetulnya juga penasaran juga masakannya enak apa tidak. Tapi lebih penasaran sama mas-masnya yang manggil, Mas Mentik," ucap Dea saat ditemui Kompas.com, Selasa (17/10/2023) malam.

Menu makanan yang ditawarkan Kedai Pinara sangat beragam. Mulai dari kwetiaw, fuyunghai, paket nasi udang, dan paket nasi cumi. Lalu paket nasi ayam yang dikreasikan menjadi nasi ayam szechuan, nasi cumi lada hitam, nasi udang kung pao, dan masih banyak lagi.

Menurut Dea, harga makanan yang ditawarkan di Kedai Pinara terbilang terjangkau. Mulai dari Rp 3.000 untuk minuman dan sekitar Rp 15.000-an untuk makanan. Sehingga, dia menyebut, Kedai Pinara cukup tepat bagi mahasiswa seperti dirinya.

"Termasuk recomended, karena dengan harga segini sudah bisa dapat Chinese food. Rasanya juga enak," tutur dia.

Hal senada juga disampaikan oleh pengunjung Kedai Pinara lainnya, Saskia. Mahasiswa asal Bekasi itu mengaku, dirinya tidak menyesal meski sangat ramai dan harus mengantre panjang.

Alasannya, Saskia ingin menikmati suasana hectic dan menyaksikan aksi konyol pemilik Kedai Pinara.

Baca juga: Menikmati Hangatnya Wedang Jahe Rempah Mbah Jo, Resepnya Didapat dari Koran, Kini Melegenda di Kota Semarang

"Awalnya tahu dari TikTok, kok kayanya seru. Akhirnya ke sini, memang niat mau main aja," ungkap dia.

Lebih jelas Saskia mengatakan, Kedai Pinara memiliki keunikan yang tak dimiliki kedai pada umumnya. Sehingga Kedai Pinara memiliki kesan baik dan menyenangkan orang-orang di sekitarnya.

"Lucu aja manggil-manggil gitu, vibesnya jadi senang," ucap Saskia.

Sementara itu, pemilik Kedai Pinara, Mentik Wangi, mengajak masyarakat Semarang dan sekitarnya agar mampir ke kedai miliknya untuk mencicipi chinese food khas Kedai Pinara.

"Temen-temen semua, ayo kalian mampir ke Pinara ya, nanti tak hau," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Regional
Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com