Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Direlokasi, Emak-emak di Rempang: Bertahan Harga Mati

Kompas.com - 12/10/2023, 13:20 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Kelompok perempuan di Pulau Rempang terus menyuarakan perlawanan terhadap rencana relokasi imbas proyek Rempang Eco-City.

“Bertahan harga mati,” kata seorang perempuan yang dituakan di Kampung Pasir Merah, Pulau Rempang.

Suara perempuan muncul seiring peristiwa bentrokan antara warga dengan aparat gabungan pada 7 dan 11 September 2023, ketika puluhan pria ditangkap.

Kemunculan kaum ibu ini disebut sebagai mekanisme pertahanan sewajarnya, saat anak-anak mereka dihadapkan ketakutan pada penggusuran dan janji-janji yang tak pasti.

Baca juga: Bahlil Sebut 70 Persen Warga Pasir Panjang Pulau Rempang Setuju Digeser

BBC News Indonesia menemui sejumlah perempuan yang berpengaruh di Pulau Rempang, mendengarkan suara mereka saling menguatkan di tengah hilir mudik petugas BP Batam yang “banyak cakap merayu” agar penduduk mau direlokasi.

Rumah Zoitun di Kampung Pasir Panjang, berada di ujung selatan Pulau Rempang.

Dalam rute perjalanan menuju ke sana, keindahan pantai biru membentang sejauh mata memandang dengan pohon-pohon bakau di pesisir, direcoki ombak-ombak kecil.

Jembatan kecil di atas jalur muara, merupakan satu-satunya akses menuju salah satu permukiman nelayan kampung tua Melayu ini.

Dari atas jembatan, terlihat ikan-ikan kecil pergi berpencar karena merasakan getaran langkah kaki. Setelah itu, siapa pun bisa bercermin dengan airnya.

Pasir putih selalu berhamburan di telapak sepatu, dan deretan rumah nelayan dengan perahu kecil yang bersandar di bagian belakang bangunan.

Sebuah stiker berisi pengumuman pendaftaran relokasi di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Kepulauan Riau.BBC INDONESIA Sebuah stiker berisi pengumuman pendaftaran relokasi di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Kepulauan Riau.

Siang itu sepi. Banyak pintu rumah warga tertutup rapat. Terkadang sepasang mata mengawasi dari balik jendela.

Di ujung perjalanan, terdapat sebuah rumah sederhana dengan tembok bata putih, yang dikelilingi pohon kelapa. Hamparan rumput hias di pelataran membuat rumah ini tampak asri.

Baca juga: HOAKS: BP Batam Minta Warga Pulau Rempang Bayar Selisih Harga Rumah

Namun, keasrian suasana ini terinterupsi dengan tatapan tajam seorang nenek dengan kulit terbakar matahari, dari halaman rumah. Keriput di wajah, tak mampu menutupi ekspresi kegelisahannya.

“Kalau tidak ditemani orang sini, sudah kutolak kamu,” kata Zaiton mengawali pembicaraan. Warga Kampung Pasir Panjang ini meyakini usianya sudah lebih dari 80 tahun, meskipun di KTP ia lahir pada 1945.

Zaiton mengatakan beberapa hari belakangan ini kerap didatangi petugas Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam) yang sedang mensosialisasikan agar warga mau direlokasi. Ia menyebut para petugas ini “banyak cakap merayu”.

“Untung saja kamu cepat (datang), kalau tidak Nenek rasa mau lari. Bosan tengok dia orang... Lima, enam orang, minta itu (persetujuan). ‘Kenapa Nenek tidak tanda tangan?’“ kata Zaiton menirukan petugas yang datang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Kronologi 5 Warga Negara China yang Hendak Diselundupkan ke Australia

Regional
Total Korban Bencana di Sumbar Bertambah Jadi 52 Orang Tewas

Total Korban Bencana di Sumbar Bertambah Jadi 52 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com