Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kasus Warga Panjat Tower karena Diduga Depresi, Ada yang Putus Cinta hingga Tak Direstui Nikah

Kompas.com - 11/10/2023, 15:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seorang mahasiswi memanjat tower saluran udara teganggan ekstra tinggi (SUTET) di wilayah Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarto pada Selasa (10/10/2023).

Diduga ia depresi dan hendak mengakhiri hidupnya. Beruntung tim gabungan berhasil menyelamatkan mahasiswi tersebut.

Dari keterangan keluarga, korban mempunyai keinginan untuk bertemu bapaknya yang berada di Jakarta. Namun keinginan tersebut tak kunjung terlaksana dan ia pun terlihat sangt murung.

Baca juga: Diduga Depresi, Mahasiswi Panjat Tower SUTET di Sleman, Dievakuasi Setelah 1 Jam Dibujuk

Depresi dan gangguan mental merupakan dua hal dominan yang menjadi penyebab timbulnya penyebab seseorang melakukan bunuh diri.

Dalam beberapa kasus bunuh diri biasanya akan timbul perasaan yang intens layaknya marah, kecewa, dan panik walaupun yang bersangkutan tidak pernah mendapatkan diagnosis gangguan mental apapun.

Hal tersebut dijelaskan oleh psikolog Unair, Atika Dian Ariana. Ia menyebut keberagaman penyebab bunuh diri dapat dikategorikan biopsikososial.

"Beberapa hal seperti putus dengan pacar, atau merasa ditolak oleh kelompok bisa jadi membuat dia merasa frustasi," kata dia dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).

Lewat pendekatan tersebut maka dapat diketahui bahwa faktor terdekat bunuh diri adalah depresi dari proses sosial.

Baca juga: 5 Langkah Bantu Teman yang Alami Kecemasan dan Depresi

Atika pun berpesan ketika mempunyai pikiran atau niat mengkakhiri hidup, carilan bantuan sesegera mungkin dengan curhat ke orang yang dipercaya atau melakukan konseling kepada profoesional.

Secara pribadi, beri afirmasi ke diri sendiri bahwa hidup adalah berkah tak ternilai yang layak diperjuangkan.

"Mulai terapkan gaya hidup sehat, perhatikan diri sendiri, dan fokus pada hal-hal bermanfaat yang membuat hidup lebih bermakna," tukas dia.

Selain di Sleman, berikut sederet kasus warga panjat tower diduga karena depresi yang pernah terjadi di Indonesia:

1. Panjat tower karena tak direstui menikah

Suasana Tkp pria hendak bunuh diri di Desa Montong gamang, Lombok TengahHumas Polres Lombok Tengah Suasana Tkp pria hendak bunuh diri di Desa Montong gamang, Lombok Tengah
Y (17), diduga hendak bunuh diri nekat memanjat tower di Kabupaten Lombok Timur pada Jumat (16/9/2022).
Aksi percobaan bunuh diri itu terjadi di Desa Montong Gamang, Kecamatan Kopang, Lombok Tengah.

Kapolsek Kopang AKP Suherdi mengatakan, dari informasi warga di sekitar lokasi, korban ingin melakukan bunuh diri karena frustasi.

Y ternyata ingin menikah dengan pacarnya, akan tetapi belum disetujui oleh pihak keluarga perempuan.

Dalam proses penyelamatan, polisi menghadirkan pacar beserta keluarganya untuk membujuk korban yang berada di atas tower agar mau turun.

Selang beberapa lama, korban pun akhirnya mau mengikuti permintaan pacarnya untuk turun dari atas tower.

Namun, di pertengahan tower saat hendak turun, korban sempat mengalami pingsan karena merasa lemas kelelahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang 'Longboat' yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Penumpang "Longboat" yang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara Sempat Berlindung dari Cuaca Buruk

Regional
[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

[POPULER REGIONAL] Video Viral Mobil Patwal Lindas Bendera Israel | Soal Ambulans Terhalang Rombongan Jokowi

Regional
Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Penyerang Warga Montong Ditingkus, Pelaku Gigit Tangan Polisi

Regional
Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Seorang Anggota DPRD Kabupaten Jayawijaya Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Hotel di Sentani Jayapura

Regional
Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Kapolda Sumbar Akui 17 Anak Buahnya Langgar Kode Etik Saat Tangkap Pelaku Tawuran

Regional
Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Soal Pilkada Jateng 2024, PDI-P: Belum Ada Arahan

Regional
Kejar Transisi Energi, Jumlah SPKLU di Bangka Belitung Naik 3 Kali Lipat

Kejar Transisi Energi, Jumlah SPKLU di Bangka Belitung Naik 3 Kali Lipat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Malam Ini, Abu Tebal Mengarah ke 5 Desa

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Malam Ini, Abu Tebal Mengarah ke 5 Desa

Regional
'Banyak Tantangan Menjadi Seniman, Harus Mampu Melihat Peluang'

"Banyak Tantangan Menjadi Seniman, Harus Mampu Melihat Peluang"

Regional
Resmi Jadi Kader PDI-P, Sinoeng Optimistis Dapat Rekomendasi Maju Pilkada Salatiga 2024

Resmi Jadi Kader PDI-P, Sinoeng Optimistis Dapat Rekomendasi Maju Pilkada Salatiga 2024

Regional
Kadisdik Sebut Kepala SMAN 8 Medan yang Tak Naikkan Siswanya Lalai

Kadisdik Sebut Kepala SMAN 8 Medan yang Tak Naikkan Siswanya Lalai

Regional
Sejarah Kabupaten Bengkalis

Sejarah Kabupaten Bengkalis

Regional
Tersengat Listrik Saat Bersihkan Pohon Jati, Pria di Lembata Tewas

Tersengat Listrik Saat Bersihkan Pohon Jati, Pria di Lembata Tewas

Regional
6 Pejabat Polisi di Riau Dimutasi

6 Pejabat Polisi di Riau Dimutasi

Regional
Kasus Mayat Dicor di Palembang, Keluarga Korban: Pelaku Bukan Lagi Manusia

Kasus Mayat Dicor di Palembang, Keluarga Korban: Pelaku Bukan Lagi Manusia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com