SEMARANG, KOMPAS.com - Sampai saat ini pendinginan akibat kebakaran di TPA Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah belum selesai. Dugaan sementara, kebakaran tersebut dipicu ilalang yang terbakar.
Kabid Operasional dan Penyelamatan Penyelamatan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Untung Sugiono mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
"Dugaan dari semak belukar kering yang terbakar di lokasi pasif tanpa penjagaan," jelas Untung saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Masih Ada Dua Titik Asap di TPA Jatibarang, Dua Unit Pemadam Kebakaran Disiagakan Satu Minggu
Selain itu, kebakaran tersebut juga dipengaruhi angin yang bertiup cukup kencang saat kejadian. Hal itu menyebabkan api begitu cepat merambat ke titik lainnya.
"Zona pasif yang pertama terbakar, sekarang sudah padam semua. Sedang proses pendinginan," ujar Untung.
Meski sudah pada tahap pendinginan, sampai saat ini bekas lokasi kebakaran tersebut masih memunculkan asap yang cukup tebal, terutama ketika tertiup angin. Sejumlah pengendara mengaku terganggu karena asap tersebut.
Imron (32), salah satu pengendara yang melintas di kawasan TPA Jatibarang mengatakan, sudah setiap hari melintas di jalan tersebut. Namun, saat ini perjalanannya terganggu karena asap bekas kebakaran itu.
"Kalau ditanya terganggu pasti terganggu. Apalagi saya setiap hari harus lewat sini kalau kerja ke arah kota," jelasnya saat ditemui di lokasi.
Meski demikian, saat ini asap yang ditimbulkan oleh bekas kebakaran TPA Jatibarang sudah sedikit berkurang karena sempat terjadi hujan.
"Tadi malam hujan, ini sedikit berkurang. Tapi kalau anginnya kencang sering ke arah sini (jalan). Jadi tak bisa diprediksi," paparnya.
Hal yang sama dikatakan Zaki Mubarak (39) pengendara sepeda motor yang lain. Asap yang ditimbulkan bekas kebakaran di TPA Jatibarang itu membuatnya sesak nafas.
"Kalau angin sedang ke arah sini itu, saya harus tutup hidung," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.