KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani meminta warga Nusa Tenggara Timur (NTT), yang ingin bekerja di luar negeri harus melalui jalur resmi.
Karena melalui jalur resmi, kata Benny, para pekerja migran akan dilindungi oleh negara.
Hal itu disampaikan Benny, saat melantik 115 Relawan Pekerja Migran Indonesia di Kupang, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Kasus Perdagangan Orang Naik hingga 700 Persen, Kemenlu Ungkap Penyebabnya
Dia juga meminta warga NTT agar melawan kelompok mafia perdagangan orang.
"Warga NTT tidak boleh kalah dengan kelompok-kelompok mafia yang selalu memperdagangkan orang NTT," tegas Benny.
Benny menjelaskan, pembentukan Relawan Pekerja Migran Indonesia dengan slogan Kawan PMI di NTT, sebagai salah satu upaya untuk mengoptimalkan perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia dari tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
"Pembentukan relawan Kawan PMI untuk mengoptimalkan perlindungan terhadap pekerja migran asal NTT dari kasus-kasus tindak pidana perdagangan orang yang marak terjadi di NTT," ujar Benny.
Benny mengatakan, dengan terbentuknya Kawan PMI di Kupang, NTT menjadi provinsi kesembilan pembentukan relawan.
Sebelumnya, lanjut dia, relawan serupa sudah didirikan di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Tengah dan Banten.
Dia menyebut, jumlah penggerak Kawan PMI yang tersebar di sembilan provinsi itu sebanyak 932 orang.
"Tugas para relawan Kawan PMI yakni menyebarluaskan informasi tentang peluang kerja di luar negeri," kata Benny.
Termasuk juga, memberikan pendampingan terhadap PMI dan keluarganya yang mengalami masalah, serta mencegah penempatan ilegal PMI oleh sindikat perdagangan orang.
Kawan PMI juga memiliki peran untuk mengubah cara berpikir Calon PMI (CPMI), untuk memilih penempatan jalur resmi apabila hendak bekerja ke luar negeri serta mencegah calon PMI terjerat utang dari rentenir untuk persiapan pemberangkatan.
Baca juga: Kejari Pasaman Barat Siapkan 5 JPU untuk Kasus Perdagangan Orang ke Brunei
Menurut Benny, bagi pekerja yang hendak bekerja ke luar negeri dengan jalur resmi, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk membantu Pekerja Migran Indonesia melalui kredit usaha rakyat.
Benny berharap kehadiran Kawan PMI bisa memerangi sindikat perdagangan orang yang mengirim pekerja-pekerja dari NTT secara ilegal atau tak resmi.