Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR RI Laporkan Penyidik Polres Indragiri Hilir ke Polda Riau

Kompas.com - 19/09/2023, 21:02 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR RI M Nasir melaporkan penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Indragiri Hilir (Inhil) ke Propam Polda Riau, Selasa (19/9/2023).

Nasir melaporkan penyidik karena diduga menghilangkan barang bukti pada kasus dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan penghentian kasus tersebut.

Baca juga: Cak Imin Bantah Janjikan BBM Gratis jika Terpilih

Pantauan Kompas.com, Nasir datang ke Polda Riau didampingi Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan, Wakil Bupati Inhil Syamsuddin Uti, dan Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar.

Nasir dan rombongan sempat menemui Wakapolda Riau Brigjen Kasihan Rahmadi untuk membahas soal kasus tersebut.

"Tadi saya melapor ke Paminal Bidpropam Polda Riau. Pertama, melaporkan SP3 kasus dugaan mafia migas (minyak dan gas) yang terjadi di Inhil. Kedua, soal barang bukti (BBM) yang saya temukan di lokasi sewaktu saya melakukan fungsi pengawasan, hilang," kata Nasir saat diwawancarai wartawan di Polda Riau.

Menurut dia, Polres Inhil melakukan SP3 kasus dugaan mafia migas itu karena tidak cukup alat bukti.

Padahal, Nasir mengaku berada di lokasi dan melihat langsung barang bukti BBM bersubsidi yang diamankan saat proses penangkapan pada bulan Agustus 2023 lalu.

"Pada saat penangkapan, saya di lokasi. Saat temuan (BBM) saya di lokasi. Saya yang menelpon polisi. Saat itu, saya sedang melaksanakan tugas fungsi pengawasan," ucap dia.

Nasir menyebut, setidaknya ada 4 alat bukti yang ada di lokasi dan sempat diamankan oleh penyidik Polres Inhil.

Namun, dalam prosesnya barang bukti tersebut hilang, dan kasusnya juga dihentikan.

"Jadi BB (barang bukti) itu 40-an drum berisi BBM di dalam bunker, 400 Kl, alat robin pengisap BBM dari bunker, jeriken, fasiltas pembayaran melalui bon, itu sudah hilang," sebut Nasir.

Di tempat yang sama, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Freddy Anwar membenarkan adanya kegiatan dugaan penyelewengan BBM bersubsidi di Tembilahan, Kabupaten Inhil.

"Setelah kemarin Pak Nasir menemukan ada pelanggaran di beberapa SPBU di Inhil, kami langsung menghentikan pengisian BBM ke beberapa SPBU di Tembilahan," kata Freddy ketika diwawancarai wartawan.

Baca juga: 2 PNS Pemkab Lingga Jadi Tersangka Korupsi Belanja BBM Rp 3,1 Miliar

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan pemutusan hubungan perusahaan terhadap tiga SPBU yang melakukan pelanggaran.

"Karena mereka tidak menyalurkan BBM bersubsidi sebagaimana mestinya. Ada 2 SPBU dan 1 SPBN diputus suplayer minyaknya. Penyalurannya itu harus melalui nozel. Ternyata, dituangkan menggunakan ember. Itulah temuan awal kami. Kemudian harga, itu di atas yang seharusnya penjualan dilakukan mereka," beber Freddy.

Sementara itu, Kapolres Inhil AKBP Norhayat ketika dikonfirmasi Kompas.com menegaskan bahwa anggotanya sudah bekerja sesuai prosedur.

"Penyidik sudah bekerja sesuai prosedur.

Kalau terkait materi yang dilaporkan ke propam, saya tidak tahu pastinya," kata Norhayat melalui pesan WhatsApps, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com