Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PP Muhammadiyah Berharap Ada Capres, Cawapres, dan Caleg Peduli dengan Sampah

Kompas.com - 11/09/2023, 11:37 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Haedar Nashir menyoroti permasalahan sampah di Indonesia. Ia berharap capres dan cawapres hingga caleg memiliki perhatian serius pada masalah sampah dan keselamatan lingkungan.

Bukan untuk pencitraan, melainkan untuk dipikirkan serius dan menjadi bahan kebijakan nasional yang menyeluruh. Lingkungan hidup dan ekosistem kita dari berbagai aspek sudah rusak dan menjadi ancaman besar bagi masa depan negeri ini.

“Dimulai dari setiap diri seluruh warga dan elite bangsa. Mulailah dari hal sehari-hari di setiap rumah. Bagaimana mengelola sampah dengan baik dan tidak membuang sampah semaunya. Lebih jauh dikembangkan sistem pengelolaan sampah yang terbaik dan menyeluruh di seluruh sudut negeri. Perpaduan sikap hidup manusia dan sistem akan menyelamatkan kehidupan bersama,” jelas Haedar dalam keterangan tertulis, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Diduga akibat Bakar Sampah dan Ditinggal, Lahan Sultan Ground 1,5 Hektar Terbakar di Bantul

Menurut dia, permasalahan tidak hanya ditemui di satu atau dua provinsi saja tetapi permasalahan sampah juga banyak ditemukan di Indonesia. Bahkan di sungai-sungai, irigasi, dan got-got setiap kampung dan kota.

Apalagi sekitar pasar, sampah menumpuk, memadati, dan berserakan tidak karuan. Bau sampah menyengat, menebar cemar yang merusak kesehatan.

“Sungai besar maupun kecil tidak indah lagi, lebih-lebih di musim kemarau. Sungai berubah dari aliran air ke aliran sampah. Sungai identik dengan tempat pembuangan sampah. Sangat memprihatinkan dan mengerikan,” katanya.

Haedar menegaskan bahwa sampah menjadi ancaman kehidupan yang merusak ekosistem. Bulan-bulan terakhir sejumlah kota bahkan dilanda inflasi dan banjir sampah. Tempat Pembuangan Sampah bermasalah di mana-mana.

“Tapi sebagus tempat pembuangan sampah, manakala penduduknya jorok dan sembarangan membuang sampah, urusan akan tetap bermasalah,” tutur Haedar.

Dalam pendapatnya, akar masalah bermula dari sikap hidup manusia. Sikap hidup warga masyarakat seperti membuang sampah sembarangan.

Baca juga: Kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon Diduga karena Aktivitas Bakar Sampah

Tempat pembuangan sampah yang sudah diklasifikasi berdasarkan jenis bahan sampah pun hanya bagian teknis yang boleh jadi berjalan di sebagian lingkungan saja.

“Selebihnya orang terbiasa membuang sampah sekehendaknya. Lebih-lebih sampah plastik yang membanjiri lingkungan, meski sejumlah kota mulai menerapkan bebas plastik,” tegas Haedar.

“Lingkungan di mana kita tinggal dan hidup adalah satu-satunya tempat milik kita yang harus diselematkan. Tuhan mengingatkan kita, 'janganlah kalian merusak di muka bumi’ (QS Al A'raf: 56),” lanjut dia.

Baca juga: Bikin Kontainer Sampah Tak Sesuai SNI, PNS dan Kontraktor Jadi Tersangka Korupsi

Haedar Nashir mengingatkan, Bumi dengan seluruh lingkungan dan ekosistemnya hanya satu-satunya tempat manusia hidup.

Dia menuturkan, tidak ada yang lain, meski pemilik media sosial X (dulu Twitter), Elon Musk berniat buka lahan baru di Mars. Dia mengkhawatirkan di masa depan, Planet Mars juga dirusak.

“Jangan sampai peringatan David Wallace-Wells, seorang jurnalis Amerika Serikat, tentang The Uninhabitable Earth terjadi di kehidupan nyata. Bumi yang tidak lagi dapat dihuni,” tutup Haedar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com