Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Kekeringan, Warga di Pekanbaru Harus Naik Turun Jurang demi Dapat Air Bersih

Kompas.com - 30/08/2023, 13:37 WIB
Idon Tanjung,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Semenjak musim kemarau belakangan ini, banyak warga di Kelurahan Muara Fajar Timur, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, Riau, yang kesulitan mendapatkan air bersih.

Salah satunya, warga yang bermukim di kawasan Jalan Bawal. Mereka mengaku sampai naik turun jurang demi mendapatkan air bersih.

Seorang warga bernama Muslih (48), menceritakan sejak beberapa bulan belakangan ini sulit mendapatkan air bersih.

"Susah kami dapat air bersih selama kemarau ini, pak. Sumur pada kering," akui Muslih saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Beringin yang Ditanam Pejabat Mati karena Kekeringan, Pohon dari Eks Ketua KPK Selamat

Untuk mendapatkan air bersih, dia mengaku harus membeli per tangki 1000 liter Rp 60.000. Itu pun kalau ada uang.

Bila tidak ada uang, terpaksa naik turun jurang untuk mengambil air bersih di lembah.

"Kalau sudah kemarau, air bersih payah lagi, pak. Kadang kami harus gali sumur ke lembah turun naik jurang. Itupun mesin pompa sering dicuri," kata Muslih.

Warga Jalan Bawal lainnya, Yakub (50) mengatakan bahwa setiap musim kemarau, dia dan warga lainnya kesulitan mendapatkan air bersih.

"Di tempat kami tinggal ini kan dataran tinggi, jadi kalau sudah kemarau kekeringan, susah dapat air bersih," ujar Yakub saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu.

Dia mengatakan, di kawasan Jalan Bawal ada sekitar 45 kepala keluarga (KK) yang membutuhkan air bersih.

Untuk mendapatkan air bersih, kata Yakub, dia dan warga lainnya terpaksa melewati lembah demi mendapatkan air bersih untuk konsumsi dan mencuci.

"Kami turun ke jurang gali sumur, kemudian airnya ditarik ke atas pakai mesin pompa. Itu pun harus nyambung tiga mesin baru sampai air ke atas, karena jurangnya sedalam 100 meter. Mesin pompa sering kena curi lagi," cerita Yakub.

Baca juga: Kekeringan, Warga Kalirejo Kebumen Cari Air Bersih sampai 3 Km, Diangkut Pakai Motor yang Dimodifikasi

Bagi warga yang memiliki uang, sebut dia, bisalah membuat sumur bor. Namun, sebagian sumur bor juga sudah kering karena kemarau.

"Kalau warga yang punya uang, iyalah bisa buat sumur bor, pak. Sementara di Jalan Bawal ini rata-rata warga kurang mampu, pekerjaan hanya memulung," ujar Yakub.

Sementara untuk biaya pembuatan sumur bor, sebut dia, cukup besar. Karena, pengeboran harus dilakukan dengan kedalaman di atas 100 meter baru dapat air bersih dan jernih.

"Di sini kalau sumur bor kedalaman 60 meter, airnya agak keruh dan bau karat. Kalau ngebor kedalaman di atas 100 meter, besar dananya, kami enggak ada uang," kata Yakub.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com